Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gantikan Malaysia, Indonesia Bakal Ekspor Ayam ke Singapura

Kompas.com - 10/06/2022, 13:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berencana mengekspor ayam ke Singapura. Ekspor ini dilakukan untuk "menggantikan" Malaysia yang mulai menyetop ekspor ayam ke Negeri Singa itu.

Rencana tersebut diungkap langsung oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono pada Jumat (10/6/2022).

"Kami diskusi rencana kita mendorong ekspor chicken ke Singapura. Ini masih awal sekali, dan nanti ada hubungannya dengan krisis global ini," kata Susiwijono di Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Jelang KTT G20, Pemerintah Renovasi TMII hingga Tata Infrastruktur di Bali

Susi menuturkan, ditutupnya keran ekspor ayam dari Malaysia ke Singapura menjadi peluang bagus bagi Indonesia. Apalagi saat ini, Indonesia mengalami suplai berlebih (over supply) ayam petelur.

"Kalau urusan ayam ini, kan, kita over supply, sehingga sekian juta ayam yang kita punya tiap hari. Sekarang Singapura membutuhkan sekali, karena suplai ayam bulan Juni disetop dari Malaysia," ucap Susi.

Namun demikian, rencana ini masih dalam tahap awal. Pemerintah pun terus menggodok peluang pasar ekspor tersebut.

"Jadi tadi pagi kami sudah banyak diskusikan, mungkin nanti kita agendakan saja," ucap Susi.

Baca juga: Kumpulkan Pengusaha dan Asosiasi Minyak Goreng di Bali, Ini yang Disampaikan Luhut

Sebelumnya diberitakan Straits time, Malaysia akan menghentikan ekspor 3,6 juta ayam utuh mulai 1 Juni 2022 sampai produksi dan harga ayam kembali stabil.

Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mengatakan, langkah itu dilakukan saat negara menghadapi kekurangan ayam seiring dengan melonjaknya harga.

Menurut data Departemen Layanan Kedokteran Hewan Kementerian Pertanian dan Industri Makanan, Malaysia mengekspor lebih dari 49 juta ayam hidup pada tahun 2020, serta 42,3 ton daging ayam dan bebek.

“Pemerintah memandang serius persoalan pasokan ayam dan kenaikan harga yang berdampak pada masyarakat,” kata Datuk Seri Ismail dalam keterangannya.

Baca juga: Bitcoin dkk Melemah, Cek Harga Kripto Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com