Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bapak, Ibu yang Menyampaikan "Lanjutkan", Saya yang Didemo...

Kompas.com - 10/06/2022, 18:50 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada para kader-kader Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) agar tidak sembarang berucap kalimat "melanjutkan". Terlebih lagi akan memasuki tahun politik.

Kalimat "lanjutkan" ini diserukan oleh Ketua Umum Hipmi Mardani H. Maming dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan dalam peringatan HUT ke-50 Hipmi.

"Tadi banyak yang menyampaikan lanjutkan, lanjutkan, hati-hati ini tahun politik. Bapak/ibu yang menyampaikan 'lanjutkan, lanjutkan', saya yang didemo. Kan kejadiannya sudah terjadi," kata Jokowi yang hadir dalam HUT tersebut, di Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Ketua Umum Hipmi: Kalau Bisa, Pak Jokowi Jangan Cepat-cepat Meninggalkan...

Jokowi pun mengingatkan kepada Mardani Maming dan Bahlil agar tetap berhati-hati melontarkan pernyataan mengenai masa jabatan presiden yang diperpanjang.

"Mantan Ketua HIPMI, Pak Menteri Investasi karena alasan ini, ini, ini 'lanjutkan' besoknya enggak ada sehari saya didemo besar-besaran. Loh yang ngomong bukan saya, yang didemo saya, demo dong Pak Bahlil. Hati-hati sekali lagi ini tahun politik," lanjut Jokowi..

Jokowi Luruskan Kalimat "Lanjutkan"

Kendati begitu, Kepala Negara ini tetap dengan tenang menjelaskan, kalimat seruan "lanjutkan" tersebut ditujukan terhadap program-programnya yang akan diteruskan kepada pemimpin yang terpilih pada 2024 nanti.

"Tapi saya nangkap yang dimaksud melanjutkan itu adalah programnya. Pemimpinnya siapapun terserah, tetap yang dilanjutkan adalah programnya. Supaya ada kontinuitas, supaya ada keberlanjutan," ucapnya.

Baca juga: Bahlil Lapor ke Jokowi: Kelihatannya Negara Tetangga Kita Belum Ikhlas RI Jadi Industrialis Baterai Mobil

Jokowi berharap kepada pemimpin RI yang terpilih nantinya agar masih mau melanjutkan visi misi program yang telah ia bangun. Karena menurutnya, apabila program dia tidak berlanjut maka Indonesia tidak akan pernah bisa maju.

"Jangan sampai pemimpin satu sudah mengerjakan, tidak dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Ini yang bahaya. Kalau selalu seperti itu, mulai terus dari TK terus sudah ke SMP, SMA, mulai lagi dari TK lagi. Kapan kita akan sampai ke lulus universitas," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Hipmi Mardani H. Maming sebelumnya mengatakan, Presiden Jokowi merupakan bagian dari Hipmi. Oleh sebab itu, kata Mardani, kebijakan yang ditetapkan Jokowi akan selalu didukung.

Dari sinilah, terlontar pernyataan "lanjutkan" yang diucapkan Mardani pada awal sambutannya sebagai pembuka acara.

"Saya harus memberi keyakinan kepada Bapak Presiden Insinyur Joko Widodo bahwa beliau adalah keluarga HIPMI, beliau adalah Presiden HIPMI yang pertama. Apapun kebijakan beliau di 2024, kita keluarga HIPMI siap mendukung dan mengikuti apa petunjuk beliau. Lanjutkan, lanjutkan, lanjutkan!" sorak Mardani.

Baca juga: Kala Jokowi Bandingkan Harga BBM dan Beras di Indonesia dengan Negara Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com