Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Jokowi soal Negara Gagal dan Inflasi yang Jadi Momok Dunia

Kompas.com - 11/06/2022, 07:46 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap sederet persoalan ekonomi global dan potensi kesulitan yang dikhawatirkan akan terjadi.

Kepala Negara menjelaskan, saat ini semua negara di dunia tengah dihadapkan dengan situasi yang penuh dengan ketidakpastian.

Hal ini disampaikan Jokowi di sela perayaan 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta Convention Center (JCC), Provinsi DKI Jakarta, Jumat (10/6/2022) kemarin.

Baca juga: [POPULER MONEY] Layanan Kelas BPJS Kesehatan Bakal Dilebur | Indonesia Ekspor Ayam ke Singapura | Jokowi: Saya yang Didemo...

“Problemnya sekarang ini bukan problem yang enteng. Semua negara mengalami hal yang sama, ketidakpastian. Ini jangan sampai juga karena kita nanti ada perhelatan Pemilu dan Pilkada, ketidakpastian itu tambah lagi,” kata Jokowi.

“Kita ini sekarang sudah betul-betul, semua kepala negara saya pastikan pusing semuanya. Urusan pemulihan ekonomi karena pandemi belum selesai, belum rampung, ditambah lagi perang di Ukraina,” sambungnya.

Karena itu, Jokowi memperingatkan agar permasalahan tersebut tidak lagi ditambah dengan persoalan di dalam negeri, khususnya yang terkait dengan politik di 2024.

Baca juga: Soal Seruan Lanjutkan, Jokowi: Ini kan Negara Demokrasi...

Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dipangkas

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia saat ini sudah dipangkas oleh Bank Dunia, utamanya di negara-negara berkembang.

“Dari yang sebelumnya 6,6 persen, proyeksi di 2022 diturunkan menjadi 3,4 (persen), anjlok betul. Dan kita Alhamdulillah di kuartal I kemarin masih bisa tumbuh 5,01 persen. Enggak ada negara G20 itu yang tumbuh 5,01 (persen),” bebernya.

Sejalan dengan itu, Jokowi juga meminta agar semua pihak memperhatikan laju inflasi Indonesia. Pasalnya, inflasi kini tengah jadi sorotan lantaran banyaknya kenaikan harga-harga berbagai komoditas dunia.

Baca juga: Harga Batu Bara Naik, Jokowi Sebut Ketua Umum Hipmi hingga Aburizal Bakrie Senang

“Hati-hati juga, ini yang menjadi momok semua negara sekarang ini adalah inflasi, menjadi momok semua negara,” jelasnya.

Kendati demikian, Jokowi mengaku bersyukur laju inflasi Indoneisa masih cukup terkendali meski ada sesikit kenaikan. Ia lantas memberi contoh kenaikan inflasi dunia yang begitu tinggi.

“Coba dilihat, sudah ada negara yang sampai inflasinya di atas 70 persen. Amerika yang biasanya hanya 1 persen, sekarang sudah 8,3 persen. Inilah problem besar semua negara,” bebernya.

60 negara diperkirakan krisis keuangan

Berkaitan dengan hal tersebut, Jokowi menyebut adanya potensi sebuah negara menjadi negara gagal karena tak mampu menghadapi kesulitan perekonomian.

Baca juga: Jokowi: 13 Juta Orang Sudah Mulai Kelaparan di Dunia karena Urusan Pangan

“Diperkirakan ada 60 negara yang akan mengalami kesulitan keuangan maupun ekonomi, dan diperkirakan mereka akan menjadi negara gagal kalau tidak bisa segera mengatasi ekonominya,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Karena itu, Jokowi Kembali mengingatkan kepada semua pihak agar jangan sampai merasa berada pada situasi normal, padahal keadaannya betul-betul pada situasi yang tidak normal karena ketidakpastian.

Problem besarnya sekarang ini ada dua urusan ekonomi, yang pertama kenaikan energi, yang kedua kenaikan harga pangan. Hati-hati dengan ini, yang itu semuanya akan memunculkan yang namanya kenaikan inflasi tadi,” urainya.

Baca juga: Ketua Umum Hipmi: Kalau Bisa, Pak Jokowi Jangan Cepat-cepat Meninggalkan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com