Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng cacaFly, Metrodata Electronics Dirikan Perusahaan Patungan di Bidang Solusi Pemasaran

Kompas.com - 12/06/2022, 13:01 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), perusahaan penyedia solusi digital dan inovator teknologi, menjalin kerja sama dengan perusahaan berbasis data, cacaFly, membentuk unit usaha patungan bernama PT cacaFly Metrodata Indonesia (CMI).

CMI merupakan perusahaan patungan yang menyediakan layanan dan solusi pemasaran berbasis data untuk pasar Indonesia. CacaFly sebelumnya merupakan perusahaan agensi pemasaran digital di Taiwan. Melalui kerja sama ini, CMI menawarkan solusi pemasaran untuk kebutuhan online dan offline.

Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk dan Presiden Komisaris PT cacaFly Metrodata Indonesia Susanto Djaja mengatakan, melalui kerja sama ini porsi kepemilikan entitas baru yang dibentuk mencakup 51 persen saham dimiliki oleh cacaFly dan sisanya 49 persen dimiliki oleh Metrodata.

“Cakupan yang besar atas merek Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dipasarkan oleh Metrodata, serta pengetahuan tentang pasar lokal, yang kemudian dikombinasikan dengan keahlian cacaFly di ranah pemasaran digital, merupakan kekuatan tersendiri yang akan dimanfaatkan secara bersama untuk membangun agensi pemasaran digital yang lebih efektif dan efisien di Indonesia,” Susanto melalui siaran pers Sabtu (11/6/2022).

Baca juga: Bitcoin dkk Bergerak di Zona Merah, Cek Harga Kripto Hari Ini

Susanto menjelaskan, melalui informasi yang diperoleh dari sejumlah mitra merek dagang, pihaknya menyadari saat ini terdapat kekhawatiran mengenai permasalahan kenaikan biaya akuisisi pelanggan, terutama yang disebabkan oleh teknologi cookie yang akan dihapuskan secara bertahap.

Dia menjelaskan, terdapat kebutuhan yang nyata atas kinerja pemasaran yang lebih baik dan itulah sebabnya MTDL memulai usaha patungan ini dengan cacaFly, yaitu untuk menawarkan solusi pemasaran berbasis data, bagi para pemegang merek dagang di Indonesia.

Layanan itu diklaim dapat membantu dalam mengurangi pengeluaran biaya media, meningkatkan tingkat konversi penjualan, dan meningkatkan ROI dari kampanye pemasaran.

“Kombinasi antara reputasi keberhasilan cacaFly dalam menerapkan data science ke dalam kegiatan pemasaran digital, dan ditambah dengan pengalaman dan kepiawaian kami di ranah pasar domestik, akan menjadikan CMI sebagai agensi dengan posisi terbaik di Indonesia pada era baru paska cookie, di mana kini akses terhadap data pihak pertama merupakan faktor penentu kesuksesan,” ungkap Susanto.

Pembentukan CMI akan semakin memperluas jangkauan cacaFly di Asia Tenggara, setelah sukses berekspansi ke Malaysia dan Singapura. cacaFly dikenal di Taiwan sebagai perusahaan agensi pemasaran digital yang menerapkan pemanfaatan AI, big data, dan machine learning pada kampanye–kampanye pemasaran, serta memiliki tim teknisi sejumlah lebih dari 60 orang.

Baca juga: 5 Saham Paling Cuan Sepekan, Ada Indosat hingga GoTo

Nantinya, CMI akan menjadi salah satu dari mitra agensi untuk GoGAN (Gojek Ads Network), yang didukung AI, yang dibangun bersama dengan TenMAX, sesama anak perusahaan funP Innovation Group - perusahaan induk cacaFly.

GoGAN menyederhanakan proses agensi dalam melakukan media planning dan media buying, menghasilkan laporan wawasan dampak yang terkonsolidasi untuk pemasar. AI milik GoGAN meningkatkan akurasi penargetan iklan dan secara otomatis mengkalibrasi ulang kinerja iklan lintas media selama kampanye berlangsung.

Selain itu, CMI juga akan bekerja sama dengan TikTok di Indonesia untuk memberikan layanan konsultasi kepada merek dagang yang ingin memanfaatkan platform influencer untuk mempromosikan produk mereka melalui TikTok Shop.

CMI juga akan memasuki pasar Indonesia melalui serangkaian kemitraan strategis dan utama yang akan diumumkan secara lebih rinci di masa mendatang. Ini termasuk meliputi rencana kemitraan dengan beberapa perusahaan media terintegrasi terbesar di Indonesia dan penyedia solusi teknologi seperti pDOOH (pragmatic digital out-of-home).

“Indonesia telah sejak lama menjadi target pasar CacaFly karena memiliki populasi terbesar di Asia Tenggara, memiliki tingkat penetrasi pengguna mobile e-commerce tertinggi di dunia, dan pertumbuhan kelas menengah digital native yang ingin meningkatkan gaya hidup,” ujar Brian Yang, Presiden Direktur/CEO PT cacaFly Metrodata Indonesia.

Baca juga: Bom Waktu di Penerbangan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com