Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didorong Efisiensi Proses Bongkar Muat, Kinerja Pelindo Meningkat

Kompas.com - 12/06/2022, 20:04 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelindo (Persero) mencatatkan efisiensi biaya operasional yang dihasilkan dari peningkatan kecepatan bongkar muat. Ini pada akhirnya meningkatkan trafik dan pendapatan Pelindo.

Direktur Utama SubHolding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Muhammad Adji mengatakan, semakin pendeknya waktu sandar dan kecepatan bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien, dan trafik kapal jadi meningkat. Ini terlihat dari arus kapal yang mencapai 283 juta gross ton (GT) pada kuartal I-2022, satu persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, arus peti kemas juga naik yakni dua persen di atas pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tercatat pada kuartal pertama tahun ini, arus peti kemas Pelindo mencapai 4,2 juta TEU’s.

Baca juga: Kenapa Produk Lokal Kalah Bersaing dengan Produk Impor?

Peningkatan itu kemudian membuat pendapatan sebelum bunga, pajak, dan depresiasi atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Pelindo kuartal I-2022 naik 7 persen dari pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Adji, pencapaian tersebut bisa diraih karena sinergi antar pelabuhan dan antarwilayah. Misalnya, Pelindo sebelum merger memiliki rencana investasi untuk memenuhi kekurangan peralatan di sejumlah pelabuhan di wilayah Pelindo Regional 4.

Saat ini, kebutuhan peralatan tersebut dapat dipenuhi dengan optimalisasi aset dari regional lainnya.

"Ternyata, di wilayah Regional 2 ada beberapa peralatan yang masih bagus dan belum optimal penggunaannya, ya kita pindahkan, misalnya, ke Makassar New Port," kata Adji dalam keterangannya, dikutip Minggu (12/6/2022).

Peningkatan kinerja yang dihasilkan proses merger itu selaras dengan salah satu fokus inisiatif strategis Pelindo yakni standarisasi operasional dan komersial.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Perbaikan Jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan, perseroan pasca merger mencanangkan standarisasi seluruh pelabuhan yang ada di bawah kendali Pelindo secara bertahap.

"Hasilnya, selama hampir delapan bulan pasca merger, ada peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah pelabuhan," ujarnya.

Adapun saat ini, Adji bilang, tahapan merger sudah masuk transformasi proses bisnis. Ini dilakukan melalui standarisasi sistem operasional perusahaan.

"Kalau dulu di empat wilayah masing-masing punya sistem sendiri, sekarang dalam proses kita integrasikan menjadi satu sistem,” kata Adji.

Dia melanjutkan, pada periode berikutnya, tranformasi akan menyasar pada sumber daya manusia (SDM).

“Mereka akan kita latih dengan melibatkan teman-teman Pelindo yang sudah biasa bekerja dengan mitra global kita yang menerapkan standar internasional," ucapnya.

Baca juga: KAI Segera Operasikan Stasiun Matraman untuk Kurangi Penumpukan Penumpang di Manggarai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com