Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Menyikapi Rintihan Usaha Rintisan

Kompas.com - 13/06/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lihat saja, hingga Januari 2021, di saat pandemi Covid-19 sedang bergelora, peningkatan jumlah konsumen digital justru berhasil mencapai 21 juta. Angka tersebut memang masih jauh dibanding torehan ekonomi digital di negara maju.

Sebagaimana hasil riset dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) beberapa waktu lalu, konsumen ekonomi digital dan aktifitas belanja online di negara maju sudah mencapai dua pertiga dari jumlah penduduknya.

Sementara, Indonesia dengan 21 juta konsumen digital baru sekitar 10 persen dari total jumlah penduduk nasional.

Berkaca dari tingkat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tahun ke tahun yang sangat cepat tersebut, peran ekonomi digital terhadap PDB nasional akan semakin signifikan dari waktu ke waktu.

Perkembangan ekonomi digital nasional memang nyaris eksponensial. Hasial riset Googel dan Temasek tahun 2018 lalu masih mencatatkan nilai ekonomi digital nasional 27,2 miliar dollar AS.

Namun kecepatan pertumbuhannya nyaris tidak berubah. Dari tahun 2015 ke tahun 2018, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tak berubah sama sekali, masih 49 persen, setara dengan kecepatan pertumbuhan dari 2020 ke 2021.

Begitu pula dari sisi investasi, mengacu pada riset Google dan Temasek 2018, nilai investasi ekonomi digital di ASEAN meningkat, terutama Indonesia.

Pada 2015, investasi dari private equity, modal ventura, dan investor korporasi di empat sektor utama ekonomi digital mencapai 1,1 miliar dollar AS.

Di 2016, nilainya naik lebih dari empat kali jadi 4,7 miliar dollar AS, kemudian 2017 menjadi 9,4 miliar dollar AS.

Di semester I 2018 nilainya 9,1 miliar dollar AS, naik 2,5 kali lipat dari periode sama 2017. Setengah nilai investasi 2018 masuk transportasi online dan pengantaran makanan, 30 persen ke perdagangan online.

Saya sendiri berkeyakinan dan sangat optimistis bahwa dalam lima tahun ke depan, ekonomi digital nasional Indonesia akan unjuk gigi pada PDB Indonesia.

Dengan kata lain, dengan proyeksi yang sangat menggiurkan tersebut, di satu sisi pemerintah memang harus hati-hati menyikapi berbagai disrupsi yang disebabkan oleh munculnya startup-startup berbasiskan teknologi tinggi dan yang sedang berjuang membangun ekosistem ekonomi digital nasional.

Termasuk soal rencana pengenaan pajak oleh Kementerian Keuangan. Jika tak hati-hati, salah penyikapan, memberatkan, membebani pertumbuhannya, maka ribuan startup yang sudah eksis bisa menyusut, punah, dan ekosistem ekonomi digital nasional akan berantakan.

Namun di sisi lain, berkaca pada tingkat keberhasilan perusahaan rintisan di seluruh dunia, sebagaimana disebutkan di atas, Indonesia harus belajar untuk menerima bahwa 90 persenan usaha ristisan sangat berpeluang untuk gagal take off.

Dengan logika “bakar uang” untuk “mendapatkan lebih banyak uang” atau logika “memvaluasi nilai saham startup dengan menghitung mimpi masa depan sebagai kontibutor utamanya” yang mendominasi isi kepala pelaku startup nasional, otomatis seiring berjalannya waktu akan memicu gelembung startup (bubble).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com