IHSG Diperkirakan Masih Lesu, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Senin (13/6/2022). IHSG Jumat (10/6/2022) ditutup turun 96,18 poin (1,34 persen) pada level 7.096,64.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi pelemahan terbatas.

“Trend pelemahan akan terbatas dikarenakan telah mendekati level support MA50. Pergerakan di awal pekan akan minim sentimen dari data ekonomi,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Dennies memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak resistance di level 7.147 sampai dengan 7.208 dan support pada level 6.990 hingga 7.038.

Baca juga: 5 Saham Paling Cuan Sepekan, Ada Indosat hingga GoTo

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, pergerakan IHSG hari ini akan dibayangi oleh sentimen global yaitu inflasi tinggi di AS. Namun, IHSG cukup wajar melemah kembali, terlepas dari sentimen apapun yang sedang dibahas di luar sana.

“Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.972 – 7.156, saham – saham yang menarik untuk dicermati, adalah saham-saham sektor consumer goods,” kata William.

Lalu, bagaimana dengan saham – saham yang bisa dicermati pada perdagangan hari ini? Simak rekomendasi saham teknikal dari dua perusahaan sekuritas ini:

1. Artha Sekuritas

BSDE entry level 910 - 930, TP 950 - 970, stop loss 900
PTPP entry level 955 - 975, TP 1.000 – 1.025, stop loss 945
BMRI entry level 8.350 – 8.500, TP 8.600 – 8.750, stop loss 8.250

2. Pilarmas Investindo

ADRO last price 3.430, support 3.360, resistance 3.520
SMGR last price 6.900, support 6.700, resistance 7.100
WMUU last price, 137, support 129, resistance 148, TP 145, Exit 135

3. Mirae Asset

BRMS rekomendasi buy on weakness, TP 222 – 260, support 199.
MDKA rekomendasi buy on weakness, TP 4.100 – 4.250, support 3.940.
TLKM rekomendasi buy on weakness, TP4.100 – 4.250, support 3.940

Baca juga: IHSG Turun 1,3 Persen Sepekan, Net Buy Asing Capai Rp 1,3 Triliun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.