Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2023, Rasio Penerimaan Perpajakan Ditargetkan 9,30-9,59 Persen

Kompas.com - 13/06/2022, 13:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan rasio penerimaan perpajakan sekitar 9,30 persen - 9,59 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023.

Rasio itu tak jauh berbeda dari target rasio perpajakan pada tahun ini, yang sebesar 9,55 persen. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, target ini mempertimbangkan beberapa alasan.

"Yang kami usulkan adalah di 9,3 - 9,59 persen (terhadap PDB). Ini tentunya mencerminkan tetap ketidakpastian masih sangat tinggi, harga komoditas masih sangat tinggi tahun ini akan tetapi tahun depan penuh ketidakpastian," kata Febrio dalam Rapat Panja Asumsi Dasar dalam RAPBN 2023 di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Baca juga: 2021, Rasio Perpajakan Dipatok Hanya 8,63 Persen

Febrio menuturkan, target rasio perpajakan tahun 2023 tak lepas dari besarnya penerimaan negara pada tahun 2022. Penerimaan negara pada tahun 2022 sendiri diproyeksi tumbuh 15,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau Rp 1.784 triliun tahun 2022.

Outlook penerimaan perpajakan itu jauh lebih tinggi dari target dalam APBN, yakni Rp 1.510 triliun. Perolehan tersebut ditopang oleh harga komoditas global.

"Dengan harga komoditas yang membaik dan pemulihan ekonomi yang sangat kuat, kita bisa melihat outlook-nya akhir 2022 nanti di 9,55 persen," ucap Febrio.

Baca juga: NIK Jadi NPWP Diterapkan Tahun Depan, Diklaim Bisa Tingkatkan Rasio Pajak

Lebih lanjut, dia menjelaskan, rasio ini jauh lebih tinggi dibanding rasio pajak tahun 2017-2021 kecuali tahun 2018. Pada tahun 2018, rasio pajak meningkat menjadi 10,24 persen lantaran Indonesia mengalami booming commodity.

Kemudian pada tahun 2019, harga komoditas mulai normal sehingga rasionya turun menjadi 9,77 persen. Lalu pada tahun 2020, rasio pajak turun lagi menjadi 8,32 persen lantaran penerimaan pajak terkontraksi 16,8 persen akibat pandemi Covid-19.

"Walau perekonomian kita baru tumbuh 3,7 persen tahun 2021, tapi rasio pajak meningkat cukup tajam dari 8,32 menjadi 9,12 di tahun 2021," jelas Febrio.

Sementara dalam kesimpulan Rapat Komisi XI DPR RI, rasio perpajakan tahun 2023 diusulkan naik pada kisaran 9,45-10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com