Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan PMK, Kementan Akan Vaksin Hewan Mulai Besok

Kompas.com - 13/06/2022, 20:30 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian akan melakukan vaksinasi hewan secara nasional di daerah yang terkena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Selasa (14/6/2022) besok.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri mengatakan, pemerintah akan menyiapkan anggaran pengadaan total 3 juta dosis vaksin PMK.

Kuntoro bilang, saat ini, tahap pertama vaksin telah tiba pada hari Minggu 12 juni 2022 kemarin, melalui Bandara Soekarno Hatta. Selanjutnya akan tiba 800.000 dosis dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: Cegah Penyebaran Penyakit PMK, Kementan Perketat Pengawasan Hewan Kurban

"Dengan tibanya vaksin PMK tersebut kami ingin sampaikan vaksinasi perdana nasional direncanakan akan dimulai besok 14 Juni 2022 sesuai dengan peta sebaran PMK," ujarnya dalam jumpa pers virtual, Senin (13/6/2022).

Lebih lanjut Kuntoro mengatakan, pelaksanaan vaksinasi nantinya akan bekerja sama dengan posko-posko tanggap darurat di daerah yang peruntukannya akan diprioritaskan ke hewan sehat dan berisiko tinggi tertular.

Kemudian juga akan diprioritaskan ke daerah-daerah sumber pembibitan ternak, peternak sapi perah milik rayat dan koperasi susu serta peternak sapi potong.

Baca juga: Kementan Beberkan Upaya Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku Hewan

"Kami ingin menekankan bahwa Kementan melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya juga tengah persiapkan vaksin lokal yg diprediksi selesai produksi akhir Agustus 2022 nanti," lanjut dia.

Kuntoro juga mengatakan, menjelang peryaan Idul Adha awal Juli nanti, pemerintah mengajak masyarakat untuk tidak khawatir lantaran ketersediaan hewan kurban dipastikan aman.

"Kami pastikan ketersediaan hewan kurban baik sapi, kambing dan domba dalam kondisi cukup dan hal ini mengacu pada jumlah kebutuhan kurban tahun lalu yang mencapai 1,5 juta ekor meski dalam kondsii wabah PMK pemerintah berkeyakinan stok hewan kurban saat ini mampu penuhi kebuthan kurban di Idul Adha nanti," ungkapnya.

"Kami juga menekankan PMK tidak berbahaya bagi kesehatan mansuia dan fakta di lapangan PMK pada hewan sapi dan berkuku belah dapat disembuhkan," sambung dia.

Baca juga: Berantas Penyakit Mulut dan Kuku, Pemerintah Bentuk Satgas dan Siapkan Anggaran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sistem Pembayaran: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya

Sistem Pembayaran: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya

Earn Smart
UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

Whats New
Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Whats New
Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Spend Smart
Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Earn Smart
Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Whats New
Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Whats New
Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Whats New
Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Whats New
Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Whats New
Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Whats New
Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal 'Naik Kelas'

Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal "Naik Kelas"

Whats New
Mendag Ancam Cabut Izin Usaha 'Social Commerce' yang Keukeuh Jualan

Mendag Ancam Cabut Izin Usaha "Social Commerce" yang Keukeuh Jualan

Whats New
Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Whats New
Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com