Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penurunan nilai tukar rupiah terjadi karena pasar merespons rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan pekan ini untuk menekan inflasi yang melonjak 8,6 persen.
“Pelemahan nilai tukar rupiah masih dipengaruhi sentimen The Fed. Pasar berekspektasi The Fed akan lebih agresif mengetatkan kebijakan moneternya, termasuk menaikkan suku bunga acuannya. Harga aset-aset berisiko rontok karena pasar mengantisipasi hal tersebut,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.730 per dollar AS sampai dengan Rp 14.630 per dollar AS.
Baca juga: IHSG Masih Akan Melemah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.