Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Negara G20 Rembuk di Forum Internasional, Bahas Transisi Energi Adil dan Terjangkau

Kompas.com - 14/06/2022, 13:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, Indonesia sebagai presidensi G20 meletakkan transisi energi hijau sebagai prioritas utama.

Pasalnya, strategi untuk transisi energi menjadi kunci utama dari transformasi ekonomi ke arah pembangunan yang berkelanjutan dan kuat.

"Kita harus memastikan bahwa negara-negara dapat terus berkembang selama masa transisi kepada ekonomi rendah karbon yang membutuhkan lebih banyak sektor energi dan ketenagalistrikan yang lebih besar," ujar dia dalam siaran pers, Selasa (14/6/2022).

Febrio menuturkan, negara-negara harus memiliki peran aktif untuk implementasinya. Transisi energi hijau ini memiliki urgensi ketika efek konflik geopolitik meningkatkan harga komoditas energi.

Baca juga: Emil Salim: Energi Hijau Menghendaki Industri Berusaha tanpa Merusak Alam...

"Dengan tantangan dari efek konflik geopolitik kepada meningkatnya harga energi yang dirasakan di berbagai belahan bumi, urgensi usaha untuk transisi energi menjadi semakin jelas. Kita harus bertindak sekarang," ucap Febrio.

Untuk peran aktif tersebut, Kemenkeu dan Bank Indonesia (BI) sebagai presidensi G20 jalur keuangan (finance track) membuat forum sebagai lanjutan dari agenda G20 Sustainable Finance Working Group (SFWG).

Agenda lanjutan tersebut adalah Forum on International Policy Levers for Sustainable Investment.

Forum yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh anggota G20, undangan, dan organisasi internasional, dengan 64 delegasi yang berpartisipasi secara luring dan 54 delegasi yang berpartisipasi secara virtual.

Forum itu bertujuan untuk membahas berbagai kebijakan pendukung yang dapat mendorong pembiayaan dan investasi berkelanjutan untuk mendukung transisi penurunan emisi gas rumah kaca dan ekonomi yang tahan terhadap perubahan iklim.

Tentunya dengan mempertimbangkan keadaan masing-masing negara serta selaras dengan perjanjian Paris.

Baca juga: Jelang KTT G20, Pemerintah Renovasi TMII hingga Tata Infrastruktur di Bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+