JAKARTA, KOMPAS.com - Transaksi secara nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin diminati masyarakat. Ini terefleksikan dari volume transaksi QRIS yang terus melesat.
Mengacu kepada data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi QRIS mencapai Rp 7,5 triliun pada April 2022. Nilai tersebut meroket 468 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp 1,6 triliun.
Peningkatan tersebut tidak terlepas dari mulai pulihnya aktivitas perekonomian yang sempat terpukul oleh pandemi Covid-19. Mulai menggeliatnya mobilitas masyarakat membuat transaksi di seluruh saluran transaksi pembayaran nasional meningkat.
Baca juga: Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Mayoritas Merah
Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem mengatakan, peningkatan penggunaan QRIS terjadi karena penggunaannya sangat mudah dan didukung dengan ponsel.
Terlebih penetrasi ponsel di Indonesia sangat besar, sehingga ia memperkirakan transaksi QRIS akan terus meningkat. Pasalnya, layanan saluran pembayaran itu berpotensi diperluas ke depannya.
"Dengan menggunakan HP (handphone/ponsel) sebagai issuance ini tentu lebih memudahkan daripada kartu. Ke depan QRIS akan terus meningkat. Kami percaya QRIS akan terus berkembang, bahkan tidak hanya statis juga dinamis,” tutur dia dalam keterangan tertulis, Selasa (14/6/2022).
Ke depan, Santoso bilang, QRIS bukan hanya digunakan untuk pembayaran, tapi juga bisa untuk transfer serta tarik tunai. Oleh karenanya, penggunaan QRIS akan semakin masif.
Sementara itu, Ketua Komite 2 ASPI Abraham Josef Adriaansz menilai, peningkatan volume transaksi QRIS terjadi selain karena rasa nyaman dari nasabah, sumber dananya bisa multi-instrument, mulai dari UE server-based, debit, kartu kredit dan lain-lain.
Baca juga: Timbul Tenggelam Wacana Penghapusan Minyak Goreng Curah
"Sehingga volume setelah pandemi naik tajam. Pengembangan standar pembayaran digital ke depan tidak statis dan akan terus semakin beragam dengan security yang memadai," ujarnya.
Peningkatan transaksi QRIS dirasakan oleh bank-bank nasional. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI misalnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.