Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Pilih Bahas Investasi Telkomsel di GoTo Lewat Panja, Ini Alasannya

Kompas.com - 15/06/2022, 10:45 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Kerja (Panja) Komisi VI DPR terkait Investasi BUMN di Perusahaan Digital akhirnya di gelar kemarin, Selasa (14/6/2022), secara tertutup.

Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengatakan, Panja ingin mendengar secara langsung penjelasan direksi PT Telkom Indonesia (Telkom) mengenai investasi PT Telkomsel di PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Adapun pemanggilan ini baru yang pertama, sehingga dibutuhkan waktu, paling tidak hingga Agustus untuk menuntaskan persoalan ini.

Baca juga: Ramai Dibahas Dugaan Rugi Investasi di GoTo, Dirut Telkom Buka Suara

Ke depan, Andre bilang, Panja Investasi BUMN akan memanggil pakar untuk mendapatkan hasil yang didapatkan komprehensif.

"Tadi Dirut Telkom dan Telkomsel sudah menjelaskan. InsyaAllah, investasi tersebut sudah sesuai prosedur yang berlaku," ujar dia, di gedung DPR, Selasa.

Menurut Andre persoalan investasi Telkom di GoTo cukup dibahas melalui Panja, sebab, investasi di perusahaan teknologi itu dilakukan oleh Telkomsel yang merupakan anak usaha PT Telkom.

"Karena ini bukan BUMN, tapi anak perusahaan, cukup Panja. Kalau Pansus takutnya politisasi, kalau Panja bisa diawasi evaluasi yang mendalam," ujar Andre.

Melalui Panja ini, Andre menambahkan, DPR juga ingin mengetahui apakah investasi Telkomsel di GoTo sudah melalui proses good corporate governance (GCG) atau tidak.

Maka itu, pihaknya mengundang Dirut Telkom dan Telkomsel untuk menjelaskan, bagaimana proses investasi di GoTo sejak 2020 hingga sekarang.

Baca juga: DPR Panggil Bos Telkom dan Telkomsel Soal Investasi di GoTo, Apa Saja yang Dibahas?

Selain itu, melalui Panja, DPR ingin mendalami lebih jauh potensi keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh Telkomsel.

"Kita ingin tahu, apakah Telkom dan Telkomsel ini saat investasi di GoTo mempertimbangkan Undang-undang, KUHP, dan peraturan internal yang berlaku atau tidak,” imbuh Andre.

Sementara itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan, investasi di GoTo, atau dahulu PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), sudah sesuai dengan Good Corporate Governance (GCG).

"Kami sudah menjelaskan soal ekspansi di GoTo, yang kami yakini proses itu sudah memenuhi berbagai prinsip GCG yang berlaku," kata Ririek.

Lebih jauh Ririek menegaskan, proses investasi Telkom di GoTo sudah melalui berbagai proses dan inisiasi yang dilakukan oleh tim.

Ririek menjelaskan kalau ide awal untuk investasi ini dimulai oleh Telkomsel yang sudah disetujui oleh pemilik saham lain, seperti Singtel.

"Singtel juga menginisiasi ini, apalagi mereka lebih pengalaman dan independen, kemudian sampai berbagai proses yang sesuai dengan aturan. Kami memastikan proses ini tidak melibatkan Komisaris Telkom apalagi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," kata Ririek.

Dengan asumsi harga penutupan saham GoTo hari ini di level Rp 400 per saham, nilai investasi Telkomsel sudah mencapai sekitar Rp 9,48 triliun.

Telkomsel sendiri menggenggam sebanyak 23,7 miliar dengan investasi awal sebesar Rp 6,4 triliun atau setara Rp 270 per saham.

Baca juga: Bantah Soal Kabar Kerugian karena Investasi di GoTo, Ini Penjelasan Bos Telkom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com