Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 78 Persen, Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,1 Triliun Per April 2022

Kompas.com - 15/06/2022, 14:39 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Performa positif kinerja keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berlanjut hingga awal kuartal II-2022. Ini tercermin dari laba bersih Bank Mandiri yang masih tumbuh pesat pada April 2022.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 12,1 triliun per akhir April 2022. Realisasi ini tumbuh 78,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pertumbuhan laba bersih BMRI tersebut menjadi yang terbesar di jajaran bank dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV secara bank only.

"Pertumbuhan tersebut tentunya tidak terlepas dari konsistensi Bank Mandiri dalam menjaga optimisme dengan memaksimalkan potensi dan peluang yang ada," ujar Rohan, dalam keterangannya, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Cetak Laba Bersih Sebesar Ro 525,7 Miliar, MDKA Absen Bagikan Dividen

Menurut dia, kemampuan Bank Mandiri dalam mencetak laba juga tidak terlepas dari fungsi intermediasi yang dijaga optimal. Tercermin dari pertumbuhan kredit di akhir April 2022 yang berhasil tumbuh sebesar 12,2 persen secara yoy.

"Jauh di atas rata-rata industri," kata Rohan.

Lebih lanjut Ia bilang, pertumbuhan kredit bank pelat merah itu, juga disertai dengan kualitas aset yang terjaga optimal. Hasilnya, sampai dengan akhir kuartal I 2022 Bank Mandiri mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di level 2,74 persen atau menurun dari periode setahun sebelumnya sebesar 3,30 persen.

Adapun oerbaikan dari sisi kualitas kredit dinilai juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Terlebih, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga April 2022, nilai restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 telah menuju ke angka Rp 606,39 triliun.

Posisi ini sudah jauh lebih rendah, dari level tertingginya di akhir tahun 2020 yang menyentuh Rp 1.000 triliun.

Bank dengan kode emiten BMRI itu pun mencatat tren restrukturisasi debitur terdampak Covid-19 kian melandai. Sebab, hingga akhir April 2022 posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri kini menjadi Rp 64 triliun.

"Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri telah mencapai puncaknya di sekitar kuartal II 2021 dan terus menunjukkan tren penurunan secara bertahap sampai dengan April 2022," kata Rohan.

Artinya, bila dibandingkan dengan posisi tertinggi pada Juni 2021 posisi restrukturisasi Covid-19 di Bank Mandiri telah menurun sebesar Rp 32,48 triliun. Penurunan ini berasal dari kemampuan membayar debitur yang telah menunjukkan perbaikan.

Dia menambahkan, tren penurunan restrukturisasi Covid-19 juga tercermin dalam total rasio Loan At Risk (LAR) termasuk debitur terdampak Covid-19 Bank Mandiri yang mencapai level 16,4 persen di April 2022. Posisi tersebut telah menurun dibandingkan periode akhir tahun 2021 yang menyentuh 17,75 persen.

"Untuk menjaga kualitas kredit, Bank Mandiri secara intens melakukan monitoring termasuk melakukan stress test secara berkala serta menerapkan early warning sign untuk memastikan posisi pencadangan berada di level optimal," ucap Rohan.

Baca juga: Kian Menyusut, Nilai Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19 Bank Mandiri Tinggal Rp 64 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com