NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat ditutup hijau pada akhir perdagangan Rabu (15/6/2022) waktu setempat. Kenaikan indeks ini terjadi setelah The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin, dan adanya optimisme akan penurunan inflasi melalui kebijakan tersebut.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 303,70 poin, atau naik 1 persen, dan ditutup pada level 30,668,53. S&P 500 juga naik 1,46 persen menjadi 3.789,99, sementara Nasdaq Composite menguat 2,5 persen pada level 11.099,15.
Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 75 Basis Poin, Tertinggi dalam 28 Tahun
Dalam konferensi pers, Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga dengan besaran yang sama pada bulan Juli mendatang. Namun, ia optimis melalui kebijakan tersebut, inflasi bisa turun. Optimisme ini memberikan kepercayaan investor bank sentral berkomitmen untuk menekan inflasi.
"Peningkatan 50 basis poin atau 75 basis poin tampaknya paling mungkin terjadi pada pertemuan kami berikutnya," kata Powell mengutip CNBC.
Barry Gilbert, ahli strategi alokasi aset untuk LPL Financial mengatakan, pasar telah mengantisipasi The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin pada hari Rabu. Menurut dia, sikap The Fed yang agresif menaikkan suku bunga acuan bisa menyelamatkan ekonomi, namun tentunya ada banyak tantangan yang dihadapi.
Baca juga: The Fed Agresif Naikkan Suku Bunga Acuan, Respons Pasar, dan Dampaknya bagi Indonesia
"Sikap yang lebih agresif masih bisa konsisten dengan ekonomi, tetapi jalannya semakin sempit. Kami masih berpikir The Fed mungkin dapat mundur dari perkiraan kenaikan suku bunga acuan hingga 3,4 persen pada akhir tahun, tetapi untuk saat ini," kata Barry Gilbert.
Saham–saham transportasi dan saham yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi melonjak, dengan kenaikan saham Boeing 9,5 persen. Demikian juga dengan saham–saham perbankan yang juga mengalami kenaikan. Saham teknologi, juga menguat, dimana Amazon dan Tesla masing-masing melonjak lebih dari 5 persen, dan Netflix juga melesat 7,5 persen.
Baca juga: Digugat Rp 5 Miliar karena Diduga Hilangkan Dokumen Nasabah, Ini Respons BRI
Charlie Ripley dari Allianz Investment Management mengatakan, pengumuman The Fed hari ini menegaskan komitmen untuk memerangi kenaikan inflasi yang tinggi, dengan manaikkan suku bunga yang lebih agresif. Namun, ia menilai hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran pasar.
"Secara keseluruhan, suku bunga kebijakan Fed tidak sinkron dengan inflasi untuk beberapa waktu dan kenaikan agresif dari Fed harus menenangkan pasar untuk saat ini," kata Ripley.
Saham kapal pesiar seperti Carnival dan Norwegian Cruise Line pada penutupan perdagangan, masing-masing naik sekitar 3,4 persen, dan 5,5 persen. Saham maskapai penerbangan termasuk Delta dan United juga masing-masing naik sekitar 2 persen.
Seiring dengan kenaikan suku bunga, pejabat Fed memangkas prospek PDB mereka untuk tahun 2022 dengan kenaikan 1,7 persen, dari proyeksi 2,8 persen pada bulan Maret. Proyeksi inflasi juga naik menjadi 5,2 persen tahun ini dari 4,3 persen. Tetapi komite memperkirakan inflasi akan lebih rendah pada tahun 2023.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.