Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Forum B20, Sri Mulyani Singgung Kerja Sama Global Hadapi Konflik Dunia

Kompas.com - 16/06/2022, 08:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyinggung pentingnya kerja sama global untuk menghadapi tantangan baru bagi pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam acara Indonesia-Singapore Business Forum di Hilton Orchard Singapore Hotel. Fokus dihelat dalam rangka memperingati hubungan diplomatik Indonesia dan Singapura yang menginjak tahun ke-55.

Forum bisnis ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama investasi dan bisnis antara kedua negara, utamanya pada tiga pilar isu prioritas G20, yaitu bidang arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital.

Baca juga: Sri Mulyani Berencana Kenakan Cukai untuk Detergen Pencuci Baju

"Tema Presidensi Indonesia pada G20 2022, “Recover Together, Recover Stronger”, menjadi semakin menantang untuk diwujudkan, sekaligus membuktikan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antar masyarakat internasional," kata Sri Mulyani dalam siaran pers, Kamis (16/6/2022).

Sri Mulyani menuturkan, tantangan baru bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi ialah 5C, yaitu Covid-19, Conflict in Ukraine, Climate Change, Commodity Price Increase, and Cost of Living.

Lima fenomena tersebut menjadi tantangan meski Indonesia mencatatkan performa ekonomi yang solid, yakni tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy) pada kuartal I 2022.

"Penurunan tingkat pengangguran, peningkatan lapangan pekerjaan, serta risiko lain yang saat ini mengintai dunia global," ucap Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, Indonesia menyiapkan beberapa langkah agar tantangan berat bisa di redam. Di dalam negeri, pihaknya berupaya peningkatan kasus Covid-19 tidak mengalami ekskalasi, sembari memulihkan mobilitas dan melindungi daya beli dari ancaman inflasi.

Untuk itu dari sisi penawaran, Ia fokus pada sektor ketahanan pangan dan energi yang dipandang dapat menjadi kunci dalam ekonomi yang tumbuh kuat secara berkelanjutan.

Wanita yang karib disapa Ani ini mengingatkan, Indonesia memiliki visi menjadi negara maju pada 2045. Visi ini menuntut Indonesia untuk menyiapkan negara yang lebih modern dan mobilitas tinggi melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Pengetatan Moneter yang Cepat Tak Jinakkan Inflasi, Kenapa?

"Pemerintah memandang bahwa Nusantara, calon ibu kota baru Indonesia di Kalimantan, menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan pemerataan ekonomi regional yang saat ini masih terpusat di Jawa," beber dia.

Lebih lanjut dia berharap, Nusantara menjadi lokomotif baru bagi transformasi Indonesia pada masa mendatang. Melalui UU Nomor 3 Tahun 2022 yang diratifikasi pada 15 Februari 2022, pemerintah akan membangun Nusantara dalam beberapa tahapan hingga tahun 2045.

Pemerintah akan hadir melalui penyediaan insentif fiskal, meliputi fasilitas yang telah ada saat ini seperti super deductions dan tax holiday, ekspansi fasilitas, serta penyediaan insentif baru yang diperlukan.

"Mengingat keterbatasan ruang fiskal, Indonesia-Singapore Business Forum menjadi relevan untuk menekankan kembali pentingnya kolaborasi antara Pemerintah dan sektor swasta, termasuk investor asal Singapura, dalam membangun Nusantara bersama-sama," jelas Sri Mulyani.

Sebelum forum ini, Sri Mulyani berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan sekaligus Deputy Prime Minister Singapura, Mr. Lawrence Wong, serta Menteri Senior Tharman Shanmugaratnam.

Dia juga melakukan courtesy call dengan Dr. Jeffrey Jaensubhakij, Chief Investment Officer dari Group Singapore Investment Corporation (GIC), dan dengan Mr. Ye Gang, Co-founder sekaligus Chief Operating Officer dari Sea Group.

Baca juga: Dilema Menteri-menteri Keuangan, Sri Mulyani Sampai Dicurhati Menkeu Turki dan Mesir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com