Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Elpiji 3 Kg Bakal Dialihkan ke Kompor Listrik, Sri Mulyani: Saya Harus Tanya ke Menteri ESDM...

Kompas.com - 16/06/2022, 16:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) bersama Kementerian ESDM menggodok rencana perubahan subsidi tabung LPG 3 kilogram menjadi subsidi kompor listrik.

Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak banyak bersuara. Dia mengaku akan menanyakan perubahan subsidi kepada Menteri ESDM, Arifin Tasrif.

"Saya mungkin harus tanya ke Menteri ESDM (Arifin Tasrif)," kata Sri Mulyani dalam arahan kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Subsidi Energi Naik 5 Kali Lipat, Belanja Negara Tembus Rp 3.000 Triliun Tahun Ini

Peralihan ini membuat nilai subsidi yang diberikan pemerintah lebih murah, dari Rp 11.000 untuk LPG 3 kilogram menjadi Rp 3.000 untuk kompor listrik.

PLN sendiri menargetkan ada tambahan 15 juta keluarga menggunakan kompor listrik.

Sebagai informasi, besaran nilai subsidi energi tiap tahun diatur oleh Kementerian Keuangan dan dikoordinasikan bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Baca juga: DEN Sarankan Pemakaian Kompor Listrik yang Energinya Lebih Murah Ketimbang Elpiji

Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, wacana perubahan subsidi ini menjadi jalan keluar untuk kelebihan pasokan listrik.

Apalagi saat ini, beban subsidi energi makin besar karena kenaikan harga minyak mentah dunia akibat konflik Rusia-Ukraina.

"Kami menggodok program dengan pemerintah bagaimana tadinya subsidi LPG bisa direalokasi untuk mempercepat penggunaan kompor induksi baik ini untuk pembelian kompor listriknya, sehingga ada pergeseran dari LPG impor," kata Darmawan Prasodjo dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Lebih Hemat Pakai Kompor Listrik atau Gas? Begini Hitungan PLN

 

Subsidi berbasis orang

Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Nathan Kacaribu juga mengaku, pemerintah tengah menggodok peralihan subsidi energi dari subsidi terbuka menjadi subsidi tertutup atau berbasis orang.

Pasalnya, subsidi energi yang meliputi subsidi BBM dan LPG banyak dinikmati masyarakat berpenghasilan tinggi. Empat desil masyarakat termiskin hanya menikmati subsidi LPG 3 kilogram sebesar 23,3 persen dari total subsidi. Sementara empat desil masyarakat terkaya menikmati 57,9 persen total LPG bersubsidi.

Febrio menuturkan, bocornya subsidi kepada masyarakat mampu makin dilematis lantaran hampir 80 persen penyediaan LPG di Indonesia berasal dari impor.

"(Subsidi) LPG memang dinikmati oleh kelompok yang mampu. Nah inilah yang menjadi evaluasi bagi kita untuk semakin bisa pertajam kebijakan subsidi ke depan," kata Febrio dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com