Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Hari Ini Uji Coba Stasiun Matraman untuk Naik Turun Penumpang KRL

Kompas.com - 17/06/2022, 08:20 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Matraman akan diujicoba operasional untuk naik-turun penumpang KRL Commuter Line pada hari ini setelah ditunda pada Kamis (16/6/2022).

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus mengatakan, penundaan tersebut untuk memastikan kesiapan stasiun sebelum dioperasikan.

Salah satu fasilitas pelayanan yang mendapat perhatian khusus dalam kegiatan pengecekan ini adalah fasilitas eskalator dan lift yang menghubungkan area concourse dengan peron.

"Kami tidak ingin gegabah dalam mengoperasikan Stasiun Matraman dan ingin memastikan bahwa fasilitas penunjang di stasiun ini betul-betul siap untuk melayani penumpang," ujar Rode dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2022) malam.

Baca juga: Uji Coba Stasiun Matraman Batal Dilakukan Hari Ini

Sebelumnya disampaikan Stasiun Shelter Matraman akan mulai diuji coba dengan skema naik-turun penumpang mulai Kamis kemarin.

Namun demikian, meski secara fisik bangunan dan fasilitas stasiun ini sudah siap dan layak operasi, dia mengaku pihaknya tidak ingin terburu-buru dan ingin memastikan kembali kelayakan stasiun dari segi keselamatan dan kenyamanan penumpang.

"Semoga dengan pengecekan yang masih terus dilakukan ini, tidak terjadi lagi kendala penumpang sebagaimana yang sempat terjadi di beberapa stasiun lain," ucap Rode.

Baca juga: Cerita Warga Kecele Hendak Naik KRL dari Stasiun Matraman, Ternyata Uji Coba Operasional Diundur Besok

Stasiun Matraman ini dapat melayani pengguna KRL Jabodetabek yang berada di sekitar wilayah jalan Matraman dan wilayah Kampung Melayu.

Adapun Stasiun Matraman melayani perjalanan KRL Commuter lintas Kampung Bandan-Bekasi/Cikarang.

Letak Stasiun Matraman sangat strategis, di sisi timur langsung terhubung dengan jalan Raya Matraman, Jakarta Timur, dan terintegrasi dengan halte bus Trans Jakarta Koridor 5 sehingga akan memudahkan pengguna KRL untuk melanjutkan perjalanannya menggunakan moda transportasi lain.

Baca juga: Kurangi Penumpukan Pengguna KRL di Manggarai, Stasiun Matraman Akan Dioperasikan

 

Stasiun Matraman jadi stasiun shelter

Namun, meski lokasinya tepat di antara Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai, Stasiun Matraman hanya melayani operasional naik dan turun pengguna KRL.

Lantaran Stasiun Matraman ini bukan sebagai stasiun pengaturan perjalanan kereta api seperti stasiun pada umumnya, oleh karenanya stasiun Matraman disebut stasiun shelter.

Stasiun Shelter Matraman memiliki dua lantai di mana pada area lantai dasar sebagai area pelayanan pengguna dan lantai 1 sebagai area peron tunggu KRL.

Luas lantai dasar Stasiun Shelter Matraman adalah 354,25 meter persegi yang terdiri dari loket, pintu elektronik masuk dan keluar area stasiun, toilet biasa dan toilet difabel, mushola, ruang kesehatan, ruang staf stasiun, dan ruang pelayanan barang tertinggal, serta area pelayanan pengguna lainnya.

Sedangkan lantai satu Stasiun Shelter Matraman dengan luas 588 meter persegi difungsikan sebagai peron sebagai tempat tunggu naik KRL pada jalur 1 dan jalur 2.

Stasiun Shelter ini dilengkapi dengan fasilitas tangga manual, eskalator dan lift untuk penungguna prioritas, serta tempat parkir untuk kendaraan bermotor.

Untuk keamanan dan keselamatan, Stasiun Matraman juga dilengkapi dengan CCTV, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), sistem alarm kebakaran serta penangkal petir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com