Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Dukung Pupuk Indonesia Grup Go Global; Bukan Waktunya Kita Jago Kandang

Kompas.com - 17/06/2022, 20:40 WIB
Hamzah Arfah,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Dukungan diberikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kepada PT Pupuk Indonesia (Persero), untuk menjadi perusahaan Go Global melalui program transformasi dan inovasi yang saat ini sudah dijalankan.

Dia menilai, program transformasi dan inovasi yang telah dilakukan oleh Pupuk Indonesia tersebut, terbukti mampu dalam meningkatkan kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik. Termasuk, PT Petrokimia Gresik yang menciptakan nilai tambah mencapai Rp240,68 miliar berkat inovasi.

"Suasananya sangat-sangat optimis, dan saya berdoa grup Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik, harus menjadi pemain global. Bukan waktunya kita jago kandang," ujar Erick Thohir, saat acara Menteri BUMN Menyapa Millenial PT Petrokimia Gresik di SOR Tri Dharma, Gresik, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Ramai Dibahas, Apa Kaitan Erick Thohir dengan Pemilik Saham GoTo?

Untuk itu, mantan bos Inter Milan ini meminta kepada seluruh jajaran manajemen Pupuk Indonesia Grup supaya tidak cepat puas atas kinerja yang berhasil diraih. Dia berpesan kepada jajaran Pupuk Indonesia Grup, agar dapat terus menjalankan program transformasi bisnis dan terus melakukan inovasi.

"Saya mendorong transformasi di Pupuk Indonesia supaya menjadi perusahaan kuat, karena persaingannya kuat dan sehat. Bahkan saya dorong lagi Pupuk Indonesia ini menjadi pemain global, supaya ketika kita dibutuhkan, ketika kita harus mengintervensi pasar yang tidak seimbang, kita hadir,” ucapnya.

Dalam agenda kali ini, Erick Thohir juga sempat menyoroti salah satu inovasi yang telah dilakukan berupa program Makmur, yang memiliki makna 'Mari Kita Majukan Usaha Rakyat'. Di mana dia menyebut, program ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, melalui penghasilan yang meningkat.

Erick Thohir juga mendorong, supaya ke depan Pupuk Indonesia Grup dapat mencari alternatif bahan baku pupuk, terutama Phosphate (DAP dan Rock Phosphate) dan Kalium (KCl). Dikarenakan, kedua jenis bahan baku pupuk tersebut tidak tersedia di dalam negeri.

Apalagi negara lain seperti Rwanda dan Brasil, sudah berinovasi pada pupuk organik. Bahkan, sudah memiliki biotech yang sangat berguna bagi sektor pertanian. Sementara Indonesia, masih terpaku dengan bahan baku pupuk pada Phosphate dan Kalium.

Baca juga: Kala Erick Thohir Mendampingi Megawati Keliling Sarinah...

Atas dasar tersebut, Erick Thohir meminta kepada Pupuk Indonesia Grup supaya tidak terpaku pada zona nyaman dan harus melakukan transformasi di berbagai bidang. Di antaranya, melalui kegiatan konvensi inovasi agar dapat memberikan dampak positif kepada petani, masyarakat dan bangsa.

Orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut, juga tidak lupa mengapresiasi kegiatan konvensi inovasi yang dilaksanakan oleh PT Petrokimia Gresik, yang merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia. Dengan Erick meminta kepada seluruh karyawan, untuk menjaga kerukunan dan kekompakan. Terutama, peran direksi dan serikat karyawan harus bisa berjalan seirama, berkolaborasi dalam mendukung visi dan misi perusahaan.

Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo sempat mengatakan, berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dipimpin olehnya selama 2021 mampu menciptakan nilai tambah atau value creation riil mencapai Rp 240,68 miliar.

Dwi menjelaskan, dari total Rp 240,68 miliar nilai tambah yang dihasilkan berkat inovasi, sebesar Rp 66,19 miliar atau 27,5 persen di antaranya berkontribusi langsung terhadap perolehan laba perusahaan (direct financial benefit).

"Ini menjadi bukti bahwa inovasi atau improvement yang dilakukan oleh insan Petrokimia Gresik, mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan," ujar Dwi, pada saat pembukaan Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG) ke-36 di SOR Tri Dharma, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Erick Thohir: Keuntungan BUMN Meningkat Jadi Rp 126 Triliun dalam 2 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com