Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Bos Garuda Terharu Tanggapi Hasil "Voting" Proposal Perdamaian...

Kompas.com - 17/06/2022, 21:46 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra terharu dengan hasil pemungutan suara atau voting dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Hasil voting menunjukkan bahwa 95,07 persen kreditur yang mengikuti pemungutan suara menyetujui rencana perdamaian dengan total sebanyak 12.479.432 hak suara. Jumlah kreditur itu sekaligus mewakili 97,46 persen total utang yang terverifikasi.

Menanggapi hasil voting, Irfan menyatakan persetujuan proposal perdamaian yang diberikan kreditur tersebut menunjukkan bahwa Garuda masih mendapatkan kepercayaan dari banyak pihak untuk terus beroperasi dan berkembang.

Baca juga: Hasil PKPU Garuda Indonesia, Mayoritas Kreditur Setujui Proposal Perdamaian

Sembari duduk satu meja dengan jajaran direksi Garuda lainnya, Irfan pun menyampaikan apresiasi atas dukungan para kreditur dengan sedikit bergetar menahan tangis.

"97,46 persen ini angka yang ketinggian, artinya ini kepercayaan yang berlebih terhadap Garuda dan business plan kami, dan kami percaya bahwa ini bisa kami lewati tidak lain karena dukungan, keikhlasan, dan kepercayaan dari bapak-ibu kreditur kepada kami," ujarnya menanggapi hasil voting di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2022).

Dia mengatakan, terkait sebagian kreditur yang menyatakan tidak setuju terhadap proposal perdamaian Garuda, itu merupakan hal yang wajar. Namun ia memastikan bahwa Garuda berkomitmen untuk segera menyelesaikan kewajiban utang kepada seluruh kreditur.

"Kami sangat memahami bila ada yang tidak setuju terhadap proposal kami, tapi di luar itu, kami menyampaikan bahwa kami berkomitmen menyelesaikan seluruh kewajiban yang kami sampaikan di proposal perdamaian yang telah 97 persen bapak-ibu setujui," kata Irfan.

Baca juga: Terungkap, Utang Garuda Indonesia ke Boeing Capai Rp 10 Triliun

Pada kesempatan itu, Mantan Dirut PT Inti tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses PKPU, baik kreditur hingga Tim Pengurus. Irfan memastikan, hasil voting yang positif ini tidak akan disia-siakan oleh manajemen perseroan untuk melakukan perbaikan.

"Sekali lagi, terima kasih kepada kepercayaan dan harapan tinggi untuk Garuda bisa terbang lebih tinggi lagi. Kami ucapkan terima kasih kepada bapak pengurus, dan kami pastikan ke depan tidak akan kami sia-siakan kesempatan ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Tim Pengurus PKPU yang dikutip dari situs resmi PKPU Garuda, emiten berkode saham GIAA ini memiliki total utang sebesar Rp 142,42 triliun dari 501 kreditur. Data tersebut berdasarkan Daftar Piutang Tetap (DPT) per 14 Juni 2022.

Secara rinci, jumlah tagihan Garuda tersebut terdiri dari daftar piutang tetap kepada 123 lessor sebesar Rp 104,37 triliun. Lalu kepada 23 kreditur non-preferen sebesar Rp 3,95 triliun dan 300 kreditur non-lessor sebesar Rp 34,09 triliun.

Baca juga: Garuda Bakal Tambah Jumlah Pesawat jika PKPU Disepakati Kreditur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com