Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blusukan ke Pasar, Mendag Zulhas Dapati Harga Rawit Rp 120.000 Per Kg

Kompas.com - 18/06/2022, 09:26 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan, komitmennya untuk segera mengeksekusi perintah Presiden Joko Widodo untuk mengendalikan harga-harga barang kebutuhan pokok (bapok), terutama minyak goreng (migor).

Hal itu disampaikan Mendag saat memantau langsung ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara.

“Hari kedua bekerja, semaksimal mungkin harus cepat menyerap dan memetakan persoalan yang ada. Jadi saya akan fokus sisa waktu setahun dua tahun urus ketersediaan pangan dan harga terjangkau," kata Zulhas, dikutip dari Antara, Sabtu (18/6/2022).

"Saat ini, saya sedang memantau efektivitas program migor 2 liter per 1 KTP. Program ini diharapkan tidak ada hambatannya," ujar Ketum PAN itu.

Baca juga: Masa Lalu Mendag Zulhas dan Banyaknya Alih Fungsi Hutan Jadi Sawit

Zulhas menegaskan, Kemendag sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai Kepala Satgas Migor yang saat ini masih efektif.

“Kami terus kaji, koordinasi juga berjalan baik. Insya Allah, akan ada solusi segera. Meski sifatnya bertahap, kita utamakan kepentingan rakyat,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, Pemerintah akan memastikan semua berjalan dengan skema yang ada. Domestic Market Obligation (DMO), Domestic Price Obligation (DPO), dan minyak goreng curah rakyat akan tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau.

“Tadi saya cek di sini harga wajarnya sebesar Rp 15.000 per kilogram. Kami terus upayakan agar semakin sesuai," kata dia.

Baca juga: Mendag Zulhas Pede Jinakkan Minyak Goreng: Pengalaman Saya Panjang

"Saya juga memperhatikan tentang kualitas dan kebersihan migor curah. Kita harus pikirkan bersama-sama karena hingga saat ini negara yang masih memiliki migor curah hanya Indonesia dan Bangladesh," ujarnya lagi.

Menurut Zulhas, untuk memastikan harga terjangkau, pemerintah berharap adanya kerja sama antara masyarakat dan pelaku usaha untuk melaporkan ke Satgas Pangan atau lembaga- lembaga terkait jika ada pelanggaran di lapangan.

“Tadi pagi saya meminta untuk membuat crisis center (pusat krisis) dan task force (satuan tugas) migor. Saat ini juga sudah ada hotline (saluran telepon). Kemendag akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk menyukseskan ini,” kata Zulhas.

Zulhas juga mengatakan akan memastikan koordinasi dengan Menteri Pertanian untuk memastikan kondisi pasokan bapok sehingga dapat menjamin keterjangkauan harga bapok.

Baca juga: Sejatinya, Kelapa Sawit Milik Para Konglomerat Ditanam di Tanah Negara

“Mengenai pertanian, cabai dan sebagainya. Pulang dari sini saya akan kontak menteri pertanian, kami akan koordinasi, agar diketahui penyebab kenaikan harga dan mencari jalan keluarnya bersama-sama,” ungkap Zulhas.

Di Pasar Koja terpantau minyak goreng curah mendapat pasokan rutin dengan harga jual ke konsumen akhir sebesar Rp 13.500 per liter. Sementara minyak goreng kemasan premium dijual dengan harga Rp 25.000 per liter.

Untuk komoditas lain, yaitu gula dijual Rp 14.000 per kg, tepung terigu kemasan Rp 12.000 per kg, telur ayam ras Rp 30.000 per kg, daging ayam ras Rp 37.500 per kg, dan daging sapi Rp 150.000 per kg.

Lalu, cabai merah keriting Rp 90.000 per kg, cabai merah besar Rp 90.000 per kg, cabai rawit merah Rp 120.000 per kg, bawang merah Rp 60.000 per kg, serta bawang putih Rp 35.000 per kg.

Baca juga: Intip Gaji Sebulan AKBP Broteseno, Eks Napi Korupsi yang Tak Dipecat dari Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com