Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lusy, Bangun Bisnis Nyonya Piyama dari Iseng hingga Mampu Produksi Puluhan Ribu Baju Tidur

Kompas.com - 18/06/2022, 13:03 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Percaya tak percaya ada saja bisnis usaha yang dibangun dari modal "iseng" namun tetap sukses bahkan dilirik banyak orang.

Hal inilah yang dirasakan oleh pemilik usaha baju tidur yang bermerk Nyonya Piyama, Lusy Gunawan.

Kepada Kompas.com Lusy menceritakan, asal muasal Nyonya Piyama dibangun dari keisengannya yang pada saat itu sudah tidak bekerja.

Awalnya ia hanya mengambil barang baju tidur dari supplier dan kemudian dijual kembali.

Baca juga: Cerita Wasi Bisnis Kelontong, Bermodal Smartphone Kini Omzetnya Lebih dari Rp 20 Juta

Namun lantaran melihat ada pembeli selama beberapa bulan akhirnya dia memutuskan untuk memberanikan diri untuk memproduksi baju tidur sendiri yang juga kebetulan dirinya memiliki pengalaman di bidang produksi pakaian.

"Awalnya kami memulainya dari mencari dan menggandeng vendor, mendesign piyama, hingga pemilihan bahan. Semua saya dan suami kerjakan sendiri, karena kami ingin menghadirkan busana tidur yang cantik, nyaman dan terjangkau untuk semua kalangan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2022).

Hingga di 2017 dia bersama suaminya resmi meluncurkan usaha bisnis pakaian tidurnya. Namun ada hal yang unik yang ditawarkan Nyonya Piyama dalam produknya.

Apabila toko-toko piyama lain menjual ukuran lebar kurang lebih 120 centimeter sebagai ukuran XXXL, mereka memberanikan diri untuk melabelnya sebagai XL saja.

"Alasan kuatnya karena saya sendiri memang badannya rada bongsor, jadi tau banget dengan adanya perasaan malu atau minder ketika harus check out baju XXXL atau XXL padahal diukuran semestinya (real size) XL saja sudah kegedean," cerita dia.

Ternyata secara tidak sadar, justru cara ini berbuah manis. Ide ini lah yang membuat Nyonya Piyama naik daun dan mulai dikenal banyak orang.

"Karena mungkin masyarakat Indonesia rindu akan piyama yang beneran nyaman dipakai, dan yang tidak membuat mereka merasa minder akan diri mereka sendiri," ungkap dia.

Baca juga: Bagaimana Menjaga Loyalitas Konsumen agar Bisnis Tetap Eksis?

Di sisi lain, Lusy menceritakan, bisnis piyama ini juga dimulai karena pada saat dia merasa susah mencari baju tidur yang enak dipakai, stylish hingga bahannya yang sejuk, namun tetap ramah dikantong.

Hal ini jugalah yang menjadi alasan terkuat dirinya dan suaminya untuk semakin yakin kalau bisnis ini dijalankan akan berbuah positif.

"Bahkan yang paling saya ingat adalah ketika kami menerima ucapan terima kasih dari salah satu customer kami. Jadi dia membeli ukuran XXL yang muat sampai 100 kilogram, awalnya memang skeptis karena tidak lazim ukuran XXL bisa muat sampai segitu. setelah dicoba, dia langsung jatuh cinta karena bukan hanya muat, tapi masih longgar sehingga tetap nyaman dipakai buat tidur. Dia sangat bahagia dan senang krn akhirnya bisa memakai piyama yang cantik seperti temen-temannya yang lain," cerita Lusy.

Tak sampai di sana, ketika Lusy ikut bergabung ke Hypefest, salah satu house of e-commerce native brands di Asia Tenggara, usahanya semakin berkembang pesat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com