Bagi Lusy, Hypefast hadir seperti sebagai teman sekaligus penasehat mereka yang bantu mengerjakan hal-hal kecil, mulai dari packing, stok sampai hal marketing dan produksi.
"Jadi kita sebagai pemilik usaha akhirnya punya lebih banyak waktu untuk membahas strategi ke depan dan lebih ada waktu berinteraksi dengan customer-customer kita," paparnya.
Sementara untuk omzetnya sendiri, Lusy masih enggan untuk menyebutkannya secara detail. Hanya saja untuk jumlah piyama yang berhasil diproduksi sebulan minimal 20.000 pieces.
Dia pun menilai, bisnis menjual baju iyama atau baju tidur akan tetap selalu menjadi tren sepanjang masa. Sebab, orang-orang masih butuh tidur untuk beristirahat dan membutuhkan pakaian tidur yang nyaman.
"Piyama atau baju tidur akan selau dicari karena akan membantu kita untuk mendapatkan rasa nyaman itu sehingga tidur juga lebih pulas," ujar dia.
Baca juga: Cerita Ani, Bermula dari Hobi, Kini Raup Puluhan Juta Rupiah dari Bisnis Kue Soes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.