Oleh karenanya, para senior lebih mengandalkan pengalaman kerja sebelumnya daripada pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari pendidikan formal.
Selain itu, akumulasi sumber daya finansial yang diperoleh dari pekerjaan sebelumnya mendukung kaum senior untuk berwirausaha di samping ketiadaan beban tanggungan ekonomi atas anak-anak, turut meningkatkan kapasitas pengambilan risiko (Singh & DeNoble, 2003 dan Kibler dkk, 2011).
Diyakini pula bahwa kaum senior berkecenderungan menentukan nilai nonmoneter untuk aktivitas kewirausahaan, mencari perbaikan kualitas hidup melalui fleksibilitas yang lebih besar dan berbagi pengetahuan yang lebih luas daripada kaum muda (Matricano, 2018)
Terdapat dua kategori kewirausahaan berbasis motivasi, yaitu “tarik” (pull) dan “dorong” (push).
Faktor “tarik” mempunyai konotasi positif, yaitu sejalan dengan kemunculan peluang. Sementara faktor “dorong” terkait dengan kebutuhan.
Motivasi positif seperti keinginan untuk independen, realisasi diri, tetap aktif, meningkatkan pendapatan, keluwesan kerja, menggapai mimpi dan keterlibatan sosial (Leporati, Marin, Roses, 2021).
Sementara motivasi negatif mencakup kehilangan pekerjaan, ketidakpuasan, ketidakstabilan kerja, dan pengurangan upah (Weller dkk, 2016).
Kewirausahaan dengan faktor “dorong” lebih diwarnai oleh faktor kebutuhan ekonomi. Mereka kekurangan peluang pekerjaan dan membutuhkan sumber pendapatan.
Kewirausahaan dengan faktor “tarik” dipicu oleh motivasi nonekonomi seperti realisasi diri, independen dan pencapaian pribadi.
Mereka mencium adanya peluang bisnis dan mencoba mengakses ceruk pasar baru. Wirausaha dengan pendidikan yang lebih tinggi memiliki kemampuan yang lebih baik untuk identifikasi peluang.
Penelitian terdahulu mengindikasikan para senior berwirausaha lebih digerakkan oleh peluang, bukan kebutuhan dan di sinilah pentingnya pengalaman dan kecakapan untuk menggarap peluang yang hadir.
Dua motivasi kaum senior berwirausaha semestinya tidak merintangi gagasan program kewirausahaan yang sesuai dan terarah untuk mereka, agar lebih dapat memberikan nilai tambah untuk kepentingan yang lebih luas.
Ketika proporsi jumlah penduduk yang berusia di atas 55 tahun terus meningkat sejalan dengan membaiknya harapan hidup dan tingkat kesehatan warga, program kewirausahaan untuk para senior tampaknya tidak terelakkan lagi.
Membangun program berbasis motivasi menjadi awal untuk memulai. Tidak ada kata terlambat bagi para senior untuk berwirausaha. Bagi mereka usia hanya soal angka.
*Dosen Tetap Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.