Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Akselerasi Pengendalian PMK, SYL Gelar Vaksinasi Perdana di Jateng

Kompas.com - 18/06/2022, 20:24 WIB
Dwi NH,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

"Selain vaksin, kami juga memperketat lalu lintas hewan. Boleh keluar dari tempat yang ditentukan, tapi pakai sertifikat atau surat kesehatan hewan,” tuturnya.

Namun, lanjut dia, hewan hidup yang berasal dari zona merah di desa dan kecamatan yang tertular PMK tidak diperbolehkan untuk keluar.

Lebih lanjut SYL mengatakan, penguatan posko dan gugus tugas dalam penanganan PMK di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten juga terus dipantau serta dilakukan pelaporan secara rutin.

Baca juga: Kasus PMK Terus Meningkat, Bupati Perpanjang Penutupan Pasar Hewan

Berdasarkan data pelaporan perkembangan terkini PMK di Indonesia, per Jumat (17/6/2022), PMK telah terdeteksi di 18 provinsi.

"Kami bersyukur, sejak beberapa hari lalu, vaksin sudah ada. Kami berharap, vaksin perdana dengan total 800.000 dosis bisa dicoba dan dengan berbagai upaya, nanti akan kami evaluasi," jelas SYL.

Kerja sama dengan berbagai pihak

Pada kesempatan yang sama, Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Arif Haryanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementan dan siap berkontribusi dalam penanganan PMK, baik dalam pengecekan hewan ternak hingga memantau hasil vaksinasi.

Guna mempercepat penanganan PMK, kata dia, pihaknya juga bekerja sama secara optimal dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jateng.

Baca juga: Tingkat Kesembuhan Hewan Ternak dari PMK di Cianjur Capai 90 Persen

"Kami sepenuhnya siap memberikan back up untuk kegiatan Kementan dalam pengendalian PMK. Kami memiliki sumber daya dalam penanganan hewan. Saat ini, kami juga sudah bekerja sama dengan seluruh dokter hewan di Jateng yang siap turun langsung," ucap Arif.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Agus Wariyanto mengatakan, vaksinasi PMK menjadi vaksin perdana di Jateng dan secara bertahap akan terus dilakukan di lokasi lain.

Dengan upaya tersebut, ia menyampaikan terima kasih terhadap perhatian dan gerak cepat Kementan untuk pengendalian PMK di Jateng.

"Kami sudah mendapatkan vaksin. Jateng memang sudah terdapat suspek PMK dan kami sedang upaya untuk bisa memberikan pengobatan yang cepat," ucap Agus.

Agus menyebutkan, per Sabtu (18/6/22), ada 21.000 ekor sapi di Jateng terkonfirmasi PMK dan 4.000 ekor lainnya dinyatakan sembuh.

Baca juga: Kalau PMK Masih Ada, Kami Sudah Antisipasi Tidak Pilih Daging Sapi, Termasuk Saat Idul Adha

Adapun untuk upaya pengendalian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng juga melibatkan petani, penyuluh, perguruan tinggi, dan pihak swasta. Kerja sama tersebut akan terus ditingkatkan.

"Kami juga menyiapkan kajian-kajian terminologi bersama perguruan tinggi. Kami upayakan penyebaran bisa dipantau dan dikendalikan sehingga kawasan yang terdampak virus bisa fokus dilakukan pengobatan," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com