Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Sindir Sanksi Ekonomi AS, sampai Bawa-bawa Utusan Tuhan

Kompas.com - 19/06/2022, 14:37 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah makin memanasnya konflik militer di Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali tampil di depan publik dengan pidato khasnya yang berapi-api.

Putin mengecam berbagai sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Mantan agen KGB ini juga memperingatkan bahwa tatanan dunia tak akan kembali seperti dulu sebelum pecahnya perang di Ukraina.

Putin bilang, AS dan negara-negara Barat terlalu banyak berbuat sewenang-wenang, terutama dalam menekan ekonomi negara lain dengan bayang-bayang superioritas kekuatan militernya.

"Setelah mendeklarasikan kemenangan dalam Perang Dingin, Amerika Serikat menyatakan dirinya sebagai utusan Tuhan di Bumi," ucap Putin seperti dikutip dari Fox News, Minggu (19/6/2022).

Baca juga: Kronologi Korupsi BLBI Sjamsul Nursalim hingga Kabur ke Singapura

Ia menyebut, selama beberapa dekade usai bubarnya Uni Soviet atau berakhirnya periode Perang Dingin, banyak negara di dunia mulai menunjukan kekuatan ekonomi dan militernya yang di masa mendatang bisa merusak hegemoni AS dan sekutunya.

"Mereka (Barat) mengabaikan fakta bahwa dalam beberapa dekade terakhir, sudah lahir pusat-pusat kekuatan baru," kata Putin lagi.

Meski Putin mendapatkan kecaman dunia atas aksi militernya di Ukraina, ia malah berbalik menuding bahwa AS dan para sekutunya banyak memutar balikkan sejarah.

"Rekan-rekan kami (Barat) tidak hanya mengingkari kenyataan, namun juga mereka mencoba memutar balikkan sejarah. Mereka menganggap diri mereka luar biasa, jika mereka menganggap diri mereka hebat, artinya di luar mereka adalah (negara) kelas dua," tegas Putin.

Baca juga: Banyak Diincar Ketua Umum Parpol, Berapa Gaji Menteri Sebulan?

Putin sindir sanksi ekonomi

Sementara itu dikutip dari Sky News, Putin juga menyindir sanksi-sanksi ekonomi dari AS dan sekutunya sebagai "blitzkrieg" ekonomi yang bodoh dan sia-sia belaka karena dilakukan dengan tergesa-gesa.

Kata Putin, sederet sanksi ekonomi terhadap Rusia itu justru akan berbalik merugikan ekonomi mereka sendiri.

Blitzkrieg sendiri merupakan istilah dalam serangan militer yang dilakukan dengan cepat dan intens untuk mengejutkan musuh dan pernah menjadi kunci kesuksesan Jerman saat Perang Dunia II.

"Saat merencanakan blitzkrieg ekonomi, mereka tergesa-gesa, tidak memerhatikan dan mengabaikan fakta bahwa sebenarnya negara kita sudah mengalami banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhir," ujar Putin.

Baca juga: Drama Sjamsul Nursalim, Sempat Jadi Buronan BLBI di Singapura

"Kami adalah orang-orang kuat dan dapat mengatasi tantangan apa pun. Seperti nenek moyang kami, kami akan memecahkan banyak masalah apa pun," imbuhnya.

Di akhir pidatonya, Putin pun mendapatkan tepuk tangan meriah ketika ia bersumpah akan melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina dan bersikeras bahwa agresi militernya itu diakuinya adalah keputusan yang terpaksa namun harus dilakukan.

Baca juga: Masa Lalu Mendag Zulhas dan Banyaknya Alih Fungsi Hutan Jadi Sawit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com