Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Menguji Klaim Keberhasilan Program Kartu Prakerja

Kompas.com - 20/06/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mari kita lihat perbandingannya dengan data yang ada. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia ada sebanyak 9,1 juta orang per Agustus 2021.

Jumlah itu turun sekitar 670.000 orang dari posisi per Agustus 2020 yang mencapai 9,77 juta orang.

Jadi setahun setelah program Kartu Prakerja digulirkan, data pengangguran memang menunjukan penurunan, yakni turun 670.000.

Tapi angka tersebut tak berbeda jauh dengan angka penurunan pengangguran natural yang terjadi di tahun-tahun sebelum pandemik.

Kemudian, pada Februari 2022, BPS melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia tercatat sebanyak 8,40 juta orang, alias turun sekitar 350.000 orang dari posisi per Februari 2021 yang mencapai 8,75 juta orang dan 700.000 orang dibanding Agustus tahun 2020.

Menurut BPS ketika itu, penurunan tersebut sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) secara nasional yang turun dari 6,26 persen pada Februari 2021 menjadi sebesar 5,83 persen pada Februari 2022. Atau turun sebesar 0,43 persen dibandingkan dengan Februari 2021.

Dengan kata lain, dari Agustus 2020 ke Februari 2022, pengangguran turun sekitar 1.370.000 orang (saya menganggap BPS sudah menyesuaikannya dengan penambahan angkatan kerja setiap tahun yang rata-rata 3-4 juta).

Sementara Airlangga mengatakan, 30 persen dari pengguna kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur kini sudah bekerja atau berwirausaha (alias tidak menganggur lagi).

Angka 30 persen dari total pengguna kartu Prakerja yang 12,8 juta berarti sekitar 4 jutaan. Artinya, ada 4 juta pengguna kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur sudah bekerja atau berwirausaha alias tidak lagi mengganggur.

Jika kita berpatokan pada data pengangguran BPS di Agustus 2020 sebesar 9,77 juta orang, maka secara pukul rata akan menjadi 5,7 jutaan pengangguran di Februari 2022.

Mengapa? Karena dikurangi dengan 30 persen perserta kartu Prakerja, sebagaimana diklaim Airlangga (sekitar 4 jutaan, 30 persen dari 12,8 juta).

Tapi ternyata BPS mengumumkan pada Februari 2022 bahwa penggangguran turun menjadi 8,40 juta orang dari 9,77 juta di Agustus 2020. Plus minus hanya turun 1,3 jutaan.

Boleh jadi angkanya tidak persis seperti itu karena di sini saya menggunakan kalkulasi sederhana saja, membandingkan klaim Airlangga yang mengatakan 30 persen peserta kartu Prakerja yang awalnya menganggur sudah kembali bekerja atau berwirausaha alias tidak lagi mengganggur.

Sehingga saya membandingkannya dengan perubahan angka pengangguran dari tahun 2020 sampai 2022.

Ada faktor angkatan kerja baru yang memang perlu dihitung. Meski demikian, di sisi lain ada pula faktor 70 persen peserta kartu Prakerja yang disebutkan Airlangga, sekitar 8 jutaan, sebagiannya belum mendapatkan pekerjaan atau baru sekadar mendapatkan tambahan skill (sertifikat).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com