Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu AS: Ekonomi Melambat, tetapi Resesi Bukannya Tak Bisa Dihindari...

Kompas.com - 20/06/2022, 12:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Inflasi di Amerika Serikat (AS) terus meroket. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen memperkirakan, pertumbuhan ekonomi AS akan melambat.

Hal itu diungkapkan Yellen pada Minggu (19/6/2022) waktu setempat, pasca bank sentral AS, The Fed, mengerek suku bunga acuan sebesar 0,75 persen. Kenaikan suku bunga The Fed meningkatkan kekhawatiran soal kontraksi ekonomi.

"Saya memperkirakan ekonomi akan melambat karena transisi ke pertumbuhan yang stabil, tetapi saya tidak berpikir resesi sama sekali tak tidak bisa dihindari," kaya Yellen dikutip dari Channel News Asia, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Jinakkan Inflasi, The Fed Menaikkan Suku Bunga 0,75 Persen pada Juni 2022

Yellen menyebut, ekonomi AS telah kuat pasca pandemi Covid-19. Namun dengan lonjakan inflasi dan gangguan rantai pasokan akibat perang Rusia-Ukraina meningkatkan rasa pesimisme.

Lonjakan inflasi itu lantas berusaha ditahan The Fed dengan menaikkan suku bunga 0,75 persen pada Juni 2022, menjadi kenaikan paling tajam dalam 30 tahun terakhir.

Para ekonomi juga melihat tanda-tanda bahwa tingkat kepercayaan konsumen melemah, banyak orang mulai menunda rencana liburan, makan di luar, atau memperbaiki rumah.

"Jelas inflasi sangat tinggi, sebagian karena perang di Ukraina, yang telah mendorong naiknya harga energi dan pangan. Namun penurunan belanja konsumen kemungkinan bukan penyebab resesi," beber Yellen.

Yellen berpendapat, pasar tenaga kerja AS saat ini bisa dibilang menjadi periode terkuat dari periode pasca perang. Dia lalu memproyeksi, laju inflasi akan melambat dalam beberapa bulan mendatang.

Sebagaimana disebut Yellen, kenaikan inflasi juga disebabkan oleh harga gas yang melonjak tinggi. Kini harganya mencapai 5 dollar AS per galon, naik dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.

Kenaikan harga gas menjadi masalah mendesak bagi warga AS. Dia pun menyatakan keterbukaannya jika pemerintah akan menangguhkan sementara pajak gas.

"Presiden AS Joe Biden ingin melakukan apa pun yang dia bisa untuk membantu konsumen. Dan itu (menangguhkan pajak) ide yang pasti layak dipertimbangkan," sebut Yellen.

Baca juga: Kekhawatiran Jokowi soal Negara Gagal dan Inflasi yang Jadi Momok Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com