Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Soham Chokshi
Industri

CEO & Co-Founder Shipsy

Teknologi untuk Atasi Tantangan Pengiriman E-commerce Lintas Negara

Kompas.com - 20/06/2022, 17:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KAWASAN Asia Tenggara siap melompati China untuk menjadi kawasan ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik. Dengan dukungan 250 juta basis pelanggan, ada kebutuhan yang akan datang di kawasan ini untuk mempercepat tujuan transformasi digital dari ekonomi domestik ke ekonomi internasional.

Karena penetrasi internet dan smartphone yang tinggi, meningkatnya lalu lintas e-commerce lintas batas, dan portofolio barang online yang berkembang di berbagai saluran digital, kawasan ini akan mencapai nilai e-commerce 360 miliar dolar AS tahun 2025.

Meningkatnya permintaan untuk e-commerce lintas batas akan memberikan tekanan luar biasa pada jaringan rantai pasokan global. Produsen, penyedia e-commerce, dan pengecer akan bermitra dengan beberapa penyedia layanan logistik untuk memastikan kepatuhan SLA (service level agreement/perjanjian tingkat layanan), efisiensi biaya, dan kelincahan pengiriman.

Baca juga: Hasil Riset: 63 Persen Transaksi E-commerce Dilakukan Laki-laki, bukan Emak-emak

Selain itu ada juga kebutuhan mendesak bagi bisnis di wilayah ini untuk membuat operasi logistik yang berpusat pada pelanggan. Menurut penelitian, 34 persen konsumen di Asia Tenggara tidak senang dengan pengalaman pengiriman e-commerce mereka, sementara lebih dari 90 persen keluhan pelanggan terkait dengan pengiriman yang terlambat dan komunikasi yang buruk tentang status pengiriman.

Sejumlah tantangan

Tantangan dalam pengiriman e-cmmerce lintas batas tersebar di seluruh proses inefisiensi yang membuat pengiriman dan biaya dan urusan padat karya. Sayangnya, investasi besar dalam jam kerja dan modal masih belum menjamin pengalaman pengiriman yang lancar.

Terdapat beberapa jenis tantangan dalam logistik lintas batas dan dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga tahap pengiriman, yaitu pra-pengiriman, pelaksanaan pengiriman, dan pasca-pengiriman.

Tantangan tahap pra-pengiriman yang umum terdiri dari memilih jalur pengiriman, mendapatkan penawaran dari pengirim barang, berkomunikasi dengan pembeli, dan menyortir dokumen melalui email. Tahap ini rentan terhadap kebocoran biaya besar, sebagian besar karena negosiasi manual, kurangnya wawasan tentang harga pasar saat ini, dan komunikasi yang memakan waktu melalui email.

Pasca pengadaan barang, eksekusi pengiriman dimulai. Ini mencakup pengangkutan ekspor, bea cukai, penanganan dokumentasi, dan yang paling penting pelacakan pengiriman. Proses manual dan kurangnya visibilitas atas status pengiriman merupakan kemunduran besar pada tahap ini. Tidak adanya pandangan terpusat tentang kemajuan pengiriman membuat rantai pasokan menjadi reaktif dan bukannya proaktif.

Manfaatkan platform teknologi

Platform teknologi manajemen logistik dapat mengatasi berbagai tantangan terkait pengiriman sehingga pengiriman e-commerce lintas batas menjadi efisien, terukur, dan lebih transparan.

Pertama, memudahkan bisnis untuk mengajukan permintaan penawaran (RFQ/request for quotation) dengan banyak vendor menggunakan satu klik. Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk membandingkan penawaran dari semua vendor ini di bawah satu dasbor, mengakses data historis port-pairwise, menilai penyimpangan dari tarif pasar saat ini, dan mendapatkan tarif pengiriman sehingga mengurangi biaya pengiriman sebesar 6 persen.

Baca juga: Pengamat: E-commerce Jadi Jembatan UMKM Lokal Menuju Panggung Internasional

Selain itu, teknologi manajemen logistik bisa mengurangi investasi dalam proses manual karena semua dokumen diunggah secara online oleh para pemangku kepentingan untuk akses langsung dan mudah, termasuk pembaruan real-time dari lokasi kontainer tersedia di dasbor.

Keunggulan lainnya, solusi manajemen logistik berbasis SaaS (software as a service) dapat mengintegrasikan komunikasi di berbagai platform, seperti panggilan, email, teks, dan media sosial. Dengan cara ini, semua informasi tentang setiap paket di berbagai operator tersedia untuk setiap pemangku kepentingan yang relevan setiap saat.

Memiliki visibilitas ujung-ke-ujung atas informasi lokasi pelanggan membantu menyelesaikan kueri yang masuk lebih cepat, mengurangi pelanggaran ETA SLA sebesar 37 persen, dan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 64 persen. Platform manajemen logistik bisa menurunkan biaya tidak terduga hingga 34 persen.

Selain itu, solusi manajemen Smart 3PL menawarkan visibilitas granular ke dalam penundaan dan pengecualian, untuk menghindari kebocoran biaya yang tidak perlu. Manfaat penting lainnya adalah analitik dan pelaporan dengan visualisasi yang tepat. Laporan yang mudah dipahami yang siap memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti ke dalam semua proses, dan mendorong pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik dan strategis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com