Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lanjutkan Kenaikan, IHSG Kembali Tembus Level 7.000

Kompas.com - 21/06/2022, 09:24 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau, pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (21/6/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 7.001,56 atau naik 25,18 poin (0,36 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 6.976,37.

Sebanyak 260 saham melaju di zona hijau dan 113 saham di zona merah. Sedangkan 207 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 979,11 miliar dengan volume 2,4 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, secara teknikal candlestick IHSG membentuk hanging man dengan stochastic yang membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan potensi rebound alias menguat.

“IHSG diprediksi menguat. Pergerakan diperkirakan akan terbatas jelang RDG Bank Indonesia pada tengah pekan. IHSG diperkirakan masih akan ditopang oleh musim pembagian dividen,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Bursa Asia pagi ini hijau dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,1 persen, Shanghai Komposit 0,18 persen, Strait Times 0,76 persen, dan Nikkei 1,74 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini pun ikut menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.820 per dollar AS, atau naik 16 poin (0,11 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp 14.836 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif pagi ini membayangi pergerakan aset berisiko. Hal ini bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS.

"Sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini terlihat positif dan pasar melihat peluang dari penurunan dalam harga aset-aset berisiko. Ini bisa mendorong penguatan rupiah," kata Ariston kepada Kompas.com

Di sisi lain, pasar masih mewaspadai kelanjutan kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif ke depan. Bila ini tidak diimbangi oleh kebijakan kenaikan suku bunga acuan BI, nilai tukar rupiah bisa terus melemah.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.780 per dollar AS sampai dengan Rp 14.800 per dollar AS, dan support di kisaran Rp 14.850 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat Sore Ini, Saham BBCA dan UNVR Laris Diborong Asing

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com