Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Puncak Bogor Dinilai Bisa Mematikan Ekonomi Warga Setempat

Kompas.com - 21/06/2022, 12:42 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana membangun jalan Tol Caringin-Cianjur atau Jalan Tol Puncak Bogor, meliputi Caringin-Cisarua-Gunung Mas untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan, keberadaan jalan tol ini dapat mematikan penghasilan warga sekitar yang selama ini mengandalkan hasil berdagang.

"Kalau membangun jalan tol itu terus mematikan ekonomi bawah. Jadi masyarakat yang biasa jualan di pinggir jalan jadi kesulitan mendapatkan pembeli, secara ekonomi jadi sulit dia," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Pemerintah Akan Bangun Jalan Tol hingga Cianjur untuk Atasi Kemacetan di Puncak Bogor

Baca juga: Seputar Proyek Tol Puncak Bogor: Panjang, Rute dan Jadwal Pembangunan

Menurut Trubus, adanya jalan tol membuat pengendara enggan untuk berhenti di Puncak dan lebih memilih untuk langsung ke tempat wisata lain.

Panjang tol Caringin-Cianjur hanya 18 kilometer. Bila ditempuh dengan kecepatan kendaraan 100 km per jam, maka waktu tempuhnya sangat singkat.

"Kalau ada tol, orang pakai tol akan jalan terus aja, enggak mampir di Puncak. Bayangin saja tol itu kalau orang mau lewat kan mending jalan jauh sekalian. Jadi tidak berhenti dulu ke situ (Puncak)," jelasnya.

Selain itu, Tol Caringin-Cianjur juga dinilai dapat berdampak pada penurunan jumlah wisatawan di kawasan Puncak. Hal ini kemudian akan berdampak pada berkurangnya pendapatan warga sekitar yang selama ini menggantungkan hidupnya dari wisatawan.

Oleh karenanya, Trubus meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memperhitungkan kembali dampak pembangunan jalan Tol Caringin-Cianjur ke masyarakat sekitar kawasan Puncak.

"Ini juga baru wacana, usulan. Kalau mau jalan tol harus diperhitungkan juga karena kan jaraknya cuma 18 km. Kalau bikin tol dampaknya akan membuat orang tidak mengunjungi Puncak malah (jalan) terus. Nanti puncaknya jadi sepi kan, dampaknya ke penjual-penjual di situ," tuturnya.

Baca juga: Ini Pesan Manis Luhut kepada Jokowi yang Berulang Tahun ke-61

Diberitakan sebelumnya, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, Kementerian PUPR akan membangun Jalan Tol Puncak atau Tol Caringin–Cianjur untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak.

"Dari Kementerian PUPR sedang membuat alternatif perencanaan, model bisnisnya, sehingga nantinya akan melihat kelayakan finansial seperti apa, serta model investasi juga harus dikedepankan," kata Hady saat rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Jumat (3/6/22).

Sekretaris BPJT Triono Junoasmono menambahkan, dengan adanya rencana pembangunan Jalan Tol Caringin – Cianjur sepanjang 18 Km, diharapkan kemacetan di wilayah Puncak bisa jauh berkurang.

"Kalau ini bisa didukung, kita bisa melaksanakan proses Amdal dan FS di tahun 2023, kemudian pengadaan tanah pada tahun 2024 dan konstruksi bisa di mulai pada tahun 2026,” jelasnya.

Baca juga: Seputar Proyek Tol Puncak Bogor: Panjang, Rute dan Jadwal Pembangunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com