Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Shopee Dipukuli Saat Kirim Barang, YLKI Sarankan Sistem COD Dihapus

Kompas.com - 21/06/2022, 19:02 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan seorang kurir Shopee dipukuli saat mengirimkan barang pesanan melalui sistem cash on delivery (COD) viral di media sosial.

Dalam video berdurasi sekitar 1 menit 20 detik yang beredar di media sosial, tampak terlihat seorang pemuda bercelana pendek memukul korban dengan menggunakan helm berkali-kali.

Menanggapi hal itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan sebenarnya layanan COD sangat memudahkan para konsumen.

Namun lantaran tingkat literasi masyarakat terhadap proses bisnis dan informasi terkait produk masih rendah, kesalahpahaman antara konsumen dan kurir kerap terjadi.

Baca juga: Salut, Kurir Asal Depok Ini Berhasil Bantu Adik Jalankan Bisnis Online

Sementara di sisi lain, sering terjadi barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang diterima konsumen. Oleh sebab itu, YLKI menyarankan agar layanan COD dihapus..

"Tingkat literasi masyarakat terhadap proses bisnis dan product knowledge masih rendah plus di sisi lain, sering terjadi barang yang yang dipesan tidak sesuai dengan yang diterima konsumen. Hapuskan saja (sistem COD)," ujar Tulus kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Tulus mengaku dirinya sudah pernah menyarankan hal ini kepada perusahaan e-commerce.

Peristiwa pemukulan kurir Shopee terjadi di Metro, Lampung, tepatnya di seberang RS Muhammdiyah Metro, Bedeng 16c, Sabtu (18/6/2022) siang.

Koordinator kurir Shopee Kota Metro Galuh Wijaya mengatakan, korban yang dipukul itu bernama Aji (20) dan merupakan kurirnya.Galuh menuturkan pelaku yang memukul korban bukan yang memesan barang, melainkan rekannya.

"Pelaku ini bukan yang memesan barang, pelaku ini teman si pemesan," kata Galuh saat dihubungi, Minggu (19/6/2022) pagi.

Baca juga: Diterpa Isu PHK, Shopee: Indonesia Tetap Pasar Prioritas

Kronologi kejadian

Galuh menceritakan kejadian itu berawal saat korban hendak mengantarkan pesanan ke rumah si pemesan.

Saat pesanan diantarkan pertama kali, pemesan tidak ada di rumah. Kemudian korban menghubungi lagi, tetapi kembali gagal mengirim barang.

Saat itu, sambung Galuh, pemesan sempat meminta agar barang yang dipesannya diantarkan besok. Namun, korban mengatakan, jika barang tidak dibayar maka akan diretur ke toko.

Galuh mengatakan dalam sistem COD, bila barang sudah tiga kali diantar tapi gagal, maka harus diretur ke toko.

Namun akhirnya pemesan dan korban sepakat bertemu di depan RS Muhammadiyah Metro. Saat itu, pemesan bersama pelaku yang merupakan rekannya, menunggu kurir Shopee di depan RS Muhammadiyah Metro.

Galuh mengatakan, saat kejadian, barang sebenarnya sudah dibayar oleh pemesan sebesar Rp 95.000. Namun, tiba-tiba pelaku naik pitam lalu memukuli korban.

"Pelaku usia sekitar 20 tahun," ungkapnya

Baca juga: Bantah Isu PHK, Shopee: Kami Masih Aktif Merekrut Lewat Program Sea Labs

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com