Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dari RI, Kenapa Tidak Ada Gejolak Minyak Goreng di Malaysia?

Kompas.com - Diperbarui 24/06/2022, 08:23 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Perintahnya jelas, produsen dan distributor diminta untuk mempercepat pengemasan dan distribusi barang bersubsidi agar tidak terjadi kekurangan di pasar. Hal ini dilakukan agar pasokan minyak goreng tidak mengalami kelangkaan.

Baca juga: Sederet Kontroversi Zulkifli Hasan saat Jadi Menteri Kehutanan era SBY

Ditiru di Indonesia

Kebijakan minyak goreng kemasan sederhana sebagaimana yang sukses dilakukan Malaysia ini juga akan diterapkan di Indonesia.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan akan memasarkan minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp 14.000 per liter di tingkat konsumen pada pekan depan.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, minyak goreng kemasan sederhana tersebut rencananya dilabeli merek "Minyak Kita".

Dia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang memproses izin edar Minyak Kita ke Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Beda dari Lutfi, Mendag Zulhas Bilang Tak Ada Mafia Minyak Goreng

"Sekarang kita sedang mematangkan lagi diurus izin edarnya minyak kita. Minyak curah dengan kemasan sederhana. Kalau Kamis jadi, mungkin nanti Senin bisa diproduksi oleh pabrik-pabrik. Jadi satu minggu kita kasih waktu, maka akan ada minyak curah kemasan sederhana, Minyak Kita namanya," ujarnya saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022).

Lebih lanjut Zulhas, sapaannya, mengatakan, nantinya apabila izin Minyak Kita sudah selesai, pasarnya akan diperluas hingga ke supermarket.

"Kalau beli liter gini kan harus di tempat tertentu kan harus dicurahkan. Harus dituang, perlu orang lagi dan kadang-kadang bisa netes kotor. Kalau itu kan toko-toko yang semacam minimarket itu enggak mau, tapi kalau sudah dikemas mereka akan mau," jelas Zulhas.

"Jadi dengan adanya minyak curah kemasan lebih bersih. Makanya berdoa, insya Allah dua minggu," sambung dia.

Baca juga: Blusukan ke Pasar, Mendag Zulhas Dapati Harga Rawit Rp 120.000 Per Kg

Zulkifli Hasan menambahkan, syarat pembeliannya sama dengan syarat pembelian minyak goreng curah, yaitu dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) yang nantinya dicek oleh pengecer.

Namun begitu, membandingkan kesuksesan Malaysia dalam stabilisasi harga minyak goreng melalui subsidi tak bisa serta merta dibandingkan dengan kondisi di Indonesia.

Yang perlu dipertimbangkan dalam perbandingan harga kebutuhan pokok, luas wilayah dan kondisi geografis Malaysia berbeda dengan Indonesia.

Jumlah penduduk Malaysia juga hanya 32 juta jiwa atau masih kalah dengan jumlah penduduk Jawa Tengah, provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar ketiga yakni 34 juta jiwa.

Sebagai tolak ukur lainnya, penduduk negeri Jiran juga memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi yakni sebesar Rp 149,25 juta atau hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari PDB per kapita Indonesia saat ini yakni Rp 55,52 juta.

Baca juga: Hasil Sidak Mendag Zulhas ke Pasar Klender: Minyak Goreng Rp 14.000, Gampang Dicari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com