JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana mengakselerasi kinerja pembiayaan hijau atau green banking, seiring dengan efektifnya BNI green bond Rp 5 triliun.
Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan, kinerja pertumbuhan pembiayaan hijau perseroan masih tumbuh positif seiring dengan perjanjian kredit berkelanjutan yang masih berjalan baik di segmen UMKM maupun korporasi pada paruh pertama tahun ini.
“Dana (green bond) yang terhimpun akan langsung kami gunakan untuk mendorong kinerja green banking lebih kuat lagi,” katanya, dalam keterangannya, Kamis (23/6/2022).
Baca juga: Dituntut Ganti Rugi Rp 679 Miliar oleh Global Medcom, Ini Respons BNI
Bank dengan kode emiten BBNI itu disebut akan melakukan pembiayaan maupun pembiayaan kembali proyek-proyek dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) berkaitan dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi dan manajemen limbah, penggunaan sumber daya alam dan penggunaan tanah yang berkelanjutan.
Selain itu, Mucharom bilang, dana dari green bond juga akan disalurkan pada proyek konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, gedung berwawasan lingkungan, dan pertanian berkelanjutan.
"Dengan memperhatikan Peraturan OJK No. 60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond)," ujarnya.
Baca juga: BNI Terbitkan Green Bond Senilai Rp 5 Triliun
Adapun per kuartal pertama 2022 BNI membukukan catatan kinerja positif baik dari ekspansi portofolio hijau sekaligus implementasi ESG di semua lini bisnis.
Hal itu terefleksikan dari portofolio hijau BNI mencapai Rp 170,5 triliun, setara dengan 28,9 persen dari total portofolio kredit BNI.
Mucharom menyebutkan, pembiayaan hijau ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan UMKM dengan total portofolio mencapai Rp 115,2 triliun.
"Selebihnya digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan sebesar Rp 10,3 triliun, serta pengelolaan polusi sebesar Rp 6,8 triliun, serta pengelolaan air dan limbah sebesar Rp 23,3 triliun," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.