Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semua Bank Saat Ini Berlomba di Lintasan Baru..."

Kompas.com - 23/06/2022, 22:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, bank–bank besar akan berubah akibat adanya persaingan baru di era digital saat ini.

"Sekarang kita masuk ke era persaingan baru. Tidak tahu kapan pluit garis start dibunyikan, tapi persaingan sudah dimulai. Semua bank saat ini berlomba di lintasan baru, yakni era digital,” ujar Piter dalam acara Bisnis Indonesia Banking Outlook 2022, Rabu (22/6/2022).

Piter menilai era persaingan perbankan model konvensional sudah mulai usai. Pemenangnya adalah bank-bank besar atau bank umum kelompok usaha (BUKU) IV. Bank-bank pemenang ini berhasil karena memiliki ekosistem pemerintah atau ekosistem di dunia usaha.

Baca juga: Sri Mulyani: Penarikan Utang Turun Drastis, Defisit APBN Akan Lebih Rendah

Di era ekonom digital, semua bank harus melakukan transformasi digital. Bentuknya bisa macam-macam, mulai mendigitalisasi layanan hingga membentuk anak usaha bank digital. Pieter menilai, jika tidak melakukan transformasi digital, maka perbankan bisa kalah di persaingan.

“Ada kemungkinan daftar bank terbesar di Indonesia akan berubah di masa depan. Bisa jadi bukan bank 10 besar saat ini,” ujar Pieter.

Menurut Piter, ada banyak hal yang bisa berubah pada ekonomi digital. Bahkan, ekosistem pemerintah yang selama ini dikuasai oleh bank pelat merah, berpeluang digantikan oleh bank digital swasta.

“Semua Kementerian dan Lembaga Pemerintah arahnya ke digitalisasi. Oleh karena itu, semua bank dan lembaga keuangan sangat mungkin masuk ke ekosistem pemerintah di tengah perkembangan ekonomi digital,” jelas dia.

Baca juga: APBN Surplus, Sri Mulyani Injak Rem Utang Pemerintah

Piter mencontohkan, salah satu bank digital yang memiliki kesiapan yakni Bank Jago. Menurut dia, Bank Jago memiliki keunggulan sebagai bank pertama yang membangun ekosistem digital dibandingkan bank bank lain.

“Saya selalu mengatakan, kalau ada lintasan balapan baru, Bank Jago ini sudah balapan duluan karena dia membangun ekosistemnya digitalnya lebih dulu,” ujar Piter.

Menurut dia, ekosistem Bank Jago tersebut tersebar di banyak sektor, seperti transportasi, institusi keuangan dan sistem pembayaran, perdagangan, pasar modal dan investasi hingga hiburan. Selain itu juga, sektor–sektor tersebut merupakan sektor yang potensial untuk bertumbuh di masa depan.

“Sebenarnya ekosistem ini masih bisa dikembangkan lebih besar lagi, Tinggal sejauh mana kesiapan bank tersebut untuk melakukan kolaborasi dengan ekosistem digital saat ini,” ujar Piter.

Baca juga: Pelabelan BPA Galon Guna Ulang Diyakini Tidak Memukul Bisnis Depot Air

Saat ini, Bank Jago sudah terintegrasi dengan berbagai ekosistem seperti Gojek, perusahaan reksa dana online Bibit, dan sekuritas digital Stockbit.

Selain itu, Bank Jago juga sudah berkolaborasi dengan puluhan institusi yang berasal dari multifinance, financial technology, dan lembaga keuangan digital lainnya dalam penyaluran kerja sama pembiayaan atau partnership lending.

Bank Jago juga saat ini tengah dalam persiapan untuk mengintegrasikan layanannya dengan perusahaan teknologi GoTo yang memiliki jutaan customer Gojek dan Tokopedia, mitra pengemudi, mitra merchant Go-Food, dan mitra Tokopedia.

Baca juga: BRI Terbitkan Green Bond Senilai Rp 5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com