Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Zulhas Sebut Kenaikan Harga Cabai Bonus bagi Petani, IKAPPI: Ini Kesalahan Berlogika...

Kompas.com - 24/06/2022, 06:02 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wasekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Bidang Pembinaan Pasar dan Pendidikan Pedagang Pasar, Ahmad Choirul Furqon menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) yang menganggap kenaikan harga cabai sebagai bonus bagi para petani cabai.

"Kami sangat menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan Bapak Zulkifli Hasan. Entah itu diniatkan guyonan atau tidak, namun hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang Menteri, jangan hibur pedagang atau petani dengan logical fallacy atau kesalahan berlogika," ujar Furqon dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Harga Cabai Melambung Tinggi, Kementan: Juli Sudah Melandai...

Menurut dia masalah yang terjadi tidak semudah yang dijelaskan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

"Masalah yang terjadi di lapangan tidak semudah atau sesimpel yang dijelaskan oleh Mendag Zulhas. Yang terjadi di lapangan jauh lebih komplek dan sebenarnya harus segera diberikan penanganan sangat serius," ungkap Furqon.

Baca juga: Makin Pedas, Harga Cabai Rawit Merah di Jakarta Tembus Rp 140.000 Per Kilogram

Kenaikan harga cabai ada di rantai distribusi, bukan di petani

Lebih lanjut, Furqon juga menjelaskan, sebenarnya harga cabai di tingkat petani normal dan tidak ada kenaikan harga cabai yang signifikan.

Karena itu, lanjut dia, ada kesalahan di rantai distribusi jika terjadi kenaikan harga yang tidak rasional.

"Kami sedikit banyak berdiskusi dengan beberapa petani, mereka mengatakan harga dari petani normal, bahkan tidak ada kenaikan yang signifikan, hal ini juga telah diafirmasi Mentan beberapa hari yang lalu. Jadi apabila terjadi kenaikan harga yang tidak rasional, berarti ada masalah besar di jalur tengah, yaitu rantai distribusi pangan," jelasnya.

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Ciputat Tangsel Naik, Tembus Rp 110.000 Per Kilogram

IKAPPI ingatkan efek domino ketidaknormalan harga pangan

Furqon menambahkan, ketidaknormalan harga pangan seperti cabai ini memberikan domino efek. Sehingga apabila tidak ditangani dengan serius akan merugikan pedagang yang ada di hilir.

"Harga yang tidak normal di pasar saat ini tidak selayaknya ditanggapi dengan selorohan bercanda. Apabila permasalahan ini tidak segera diatasi di tingkat hulu, maka akan memberikan domino efek ke sektor usaha di hilir," kata Furqon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com