IHSG Bakal Lanjut Menguat di Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Jumat (24/6/2022). IHSG Kamis (23/6/2022) ditutup di level 6.998,26 atau naik 13,9 poin sebesar 0,2 persen.

Analis Binartha Sekuritas Ivan Rosanova yang mengatakan IHSG berpeluang mengalami rebound karena masih ditutup di atas 6.937 sebagai support yang terbentuk oleh Fibonacci retracement 61,8 persen dari wave berdasarkan skenario alternatif.

“IHSG diperkirakan menguat ke level 7.173 sebagai target wave, jika menembus ke atas 7.063. Level support IHSG berada di 6.903 – 6.795, sementara level resistennya di 7.079 – 7.173. Berdasarkan indikator MACD, IHSG dalam kondisi bearish,” kata Ivan dalam rekomendasinya.

Baca juga: Jerome Powell Bertekad Turunkan Inflasi, AS Kemungkinan Alami Resesi

Senada dengan Ivan, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya yang mengatakan, di akhir pekan pasca ditetapkannya suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur, IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan peluang tekanan yang sudah cukup terbatas.

“Namun potensi gejolak terhadap harga komoditas akan dapat memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG dalam beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William dalam rekomendasinya.

Baca juga: Indonesia Tak Ambruk, Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022 Tembus 5,3 Persen

Demikian juga menurut Dennies Christoper Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia yang mengungkapkan, secara teknikal candlestick, IHSG membentuk hanging man dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.

“Penguatan didukung optimisme pertumbuhan ekonomi setelah Bank Indonesia menetapkan suku bunga tetap rendah, Namun diperkirakan penguatan hanya bersifat sementara dikarenakan pergerakan masih dibayangi inflasi global,” ujar Dennies.

Dennies memprediksi hari ini IHSG akan bergerak resistance di level 7.032 sampai dengan 7.066, support di level 6.886 sampai dengan 6.942.

Baca juga: Rupiah Melemah akibat Kebijakan The Fed, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Negara Lain