Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Keluhkan Belanja Program PEN Sangat Lambat, Baru 24,9 Persen dari Pagu Rp 455,6 Triliun

Kompas.com - 24/06/2022, 07:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai Rp 113,5 triliun. Realisasi belanja program PEN ini dinilai masih sangat lambat.

Bendahara negara ini menuturkan, realisasi belanja program PEN hanya 24,9 persen dari pagu anggaran Rp 455,62 triliun hingga 17 Juni 2022.

"(Realisasi) PC PEN masih sangat lambat, (dari) Rp 455,6 triliun yang terealisir baru Rp 113,5 triliun sampai 17 Juni. Artinya baru 24,9 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Disentil Jokowi soal Efisiensi, Berapa Sebenarnya Subsidi yang Disalurkan Sri Mulyani ke PLN-Pertamina?

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, realisasi belanja program PEN bahkan lebih rendah dari rata-rata realisasi belanja pemerintah pusat dan kementerian/lembaga, yang mencapai 33 persen.

Secara rinci, belanja pada klaster penanganan kesehatan baru Rp 26,7 triliun atau 22,5 persen dari anggaran yang tersedia Rp 122,54 triliun. Realisasi utamanya untuk pembayaran klaim pasien dan insentif tenaga medis serta insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan.

"(Belanja di klaster) kesehatan hanya 22,5 persen atau Rp 27,6 triliun dari Rp 122,5 triliun," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: APBN Surplus Lagi Rp 132,2 Triliun Pada Mei, Sri Mulyani: Pembalikan yang Luar Biasa...

Sementara itu, perlindungan masyarakat terealisasi cukup besar, yakni Rp 57 triliun atau 36,9 persen dari pagu Rp 154,76 triliun. Belanja pada klaster ini diarahkan untuk PKH, Kartu Sembako, BLT Minyak Goreng, BLT Desa, bantuan tunai untuk PKL, warung dan nelayan, serta Kartu Prakerja.

Lalu, belanja pada klaster penguatan pemulihan ekonomi mencapai Rp 28,8 triliun atau 16,2 persen dari pagu Rp 178,32 triliun.

"(Belanja klaster) pemulihan ekonomi masih sangat kecil, yaitu Rp 28,8 triliun atau hanya 16,2 persen. Ini menggambarkan bahwa sisi belanja masih belum perform dari PC PEN daerah maupun belanja K/L seperti yang tadi saya sampaikan," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani: Setelah 2 Tahun Pandemi, Tantangan Kita Capai SDGs Makin Sulit...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com