Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin dkk Melaju di Zona Hijau, Cek Harga Kripto Hari Ini

Kompas.com - 24/06/2022, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar aset kripto tampak cerah pada pagi ini, Jumat (24/6/2022). Melansir Coinmarketcap pagi ini 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona hijau dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling bersinar adalah, Solana atau SOL yang melonjak 12,17 persen menjadi 38,23 dollar AS. Kemudian, Ethereum (ETH) yang melesat 8,7 persen di level 1.143 dollar AS, dan Binance Exchange atau BNB naik 6,8 persen pada posisi 222,15 dollar AS.

Kenaikan dilanjkutkan oleh Bitcoin atau BTC sebesar 5,4 persen menjadi 21.080 dollar AS. Kemudian, Polkadot atau DOT pada posisi 7,7 dollar AS atau naik 5,3 persen, dan Cardano atau ADA naik 5,1 persen menjadi 0,48 dollar AS.

Baca juga: Pahami Ini Sebelum Beli Kripto Saat Pasar dalam Kondisi Bearish

Selanjutnya, XRP juga mengalami kenaikan sebesar 4,2 persen menjadi 0,3 dollar AS, dan diikuti oleh Dogecoin (DOGE) yang menguat sebesar 3,9 persen pada posisi 0,06 dollar AS.

Pagi ini Tether (USDT) naik 0,04 persen pada posisi 0,9 dollar AS, dan USD Coin (USDC) menguat 0,01 persen menjadi 1 dollar AS. Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Pasar krpto saat ini tengah mengalami kenaikan kapitalisasi pasar sebesar 5,19 persen menjadi 929,82 miliar dollar AS dalam 24 jam terakhir. Namun, volume aset kripto turun 5,7 persen menjadi 61,48 miliar dollar AS, dan stablecoin berada di 53,29 miliar dollar AS, atau 86,68 persen dari keseluruhan volume kripto.

Baca juga: Elon Musk: Saya Tidak Pernah Ajak Orang Investasi Kripto

Mengutip Coindesk, pada perdagangan hari Kamis, aset kripto bergerak menguat. Bitcoin juga berhasil kembali ke atas level 20.000 dollar AS. Kenaikan harga aset kripto ini ditopang oleh kenaikan ekuitas di AS, dimana S&P 500 naik 1 persen, dan Nasdaq menguat 1,5 persen yang menandakan sentimen membaik terhadap aset berisiko.

Menurut analis Kaiko Riyad Carey, titik harga 20.000 dollar AS untuk BTC tetap penting untuk di pasar kripto. Karena, jika BTC mengalami penurunan di bawah 20.000 dollar AS, ada potensi penurunan bisa berlanjut seperti di tahun 2013 yang jatuh 85 persen, dan di 2017 jatuh 84 persen. Jika terjadi, BTC diperkirakan bisa turun hingga 10.000 dollar AS.

“Harga rendah untuk jangka waktu yang berkelanjutan menimbulkan masalah bagi pertukaran kripto. Karena harga tetap rendah, volume menurun, dana lindung nilai berkurang dan biaya ditekan, bursa akan diuji,” tulis analis Kaiko Riyad Carey.

Baca juga: [POPULER MONEY] Pertamina Tutup SPBU Curang | Kronologi Kecelakaan Susi Air | Bitcoin Diramal Jatuh

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com