JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluncurkan Program Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara.
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sekaligus Ketua PMO Kopi Nusantara Dwi Sutoro mengatakan, saat ini terdapat beberapa tantangan dalam sistem rantai pasok (supply chain) kopi di dunia.
Beberapa di antaranya adalah hambatan tarif, ketatnya persaingan dan persyaratan untuk masuk ke pasar global, serta beberapa persyaratan sertifikasi berkelanjutan.
Namun, Dwi Sutoro optimis, melalui sinergi dan kerja sama seluruh pihak dalam payung PMO Kopi Nusantara, Indonesia mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas biji kopi.
“PMO Kopi Nusantara mengembangkan berbagai program pendampingan dan mendorong terciptanya ekosistem bisnis yang berkelanjutan dengan target peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani kopi di tanah air," ujar Dwi dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: BUMN Ritel Dukung Industri Kopi Nusantara
Lebih lanjut, Dwi Sutoro mengatakan, pendampingan kepada petani, menjadi langkah mutlak untuk meningkatkan kapasitas produksi kopi, karena 96,1 persen lahan kopi, merupakan lahan milik petani rakyat.
PMO Kopi Nusantara menerapkan strategi holistik, dalam proses pendampingan kepada petani. Mulai dari aspek pengolahan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan
pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisasi pertanian, akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian, pengembangan sosial masyarakat petani dan bisnis inklusif, serta kemitraan pertanian pasar (Farm to Market Partnership).
Baca juga: Menko Airlangga Minta Pengusaha Berani Promosi Kopi RI ke Luar Negeri
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri BUMN Bidang Global Value Chains, Reynaldi Istanto mengatakan, kerja sama dalam ekosistem bisnis ini perlu segera direplikasi.
“Dalam proses pendampingan ini, PMO Kopi Nusantara melibatkan BUMN produsen pupuk, perkebunan,
perbankan, asuransi, perdagangan, serta pemerintah daerah. Selain tangan pemerintah, peran swasta juga kita dorong untuk ikut serta dalam inisiatif ini," ujarnya.
"Hal ini perlu kita replikasi di banyak tempat di Indonesia. PMO Kopi Nusantara berupaya agar supply chain kopi dalam negeri segera membaik, sehingga mampu menjadi market leader di pasar internasional,” sambung Reynaldi.
Baca juga: Guru Besar Unila Sebut Pembentukan Korporasi Petani Kopi yang Dilakukan Kementan Sudah Tepat Sasaran
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.