Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UOB Indonesia Luncurkan U-Energy, Platform Pendanaan untuk Dukung Proyek Transisi EBT

Kompas.com - 24/06/2022, 11:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - UOB Indonesia meluncurkan U-Energy, platform pembiayaan terintegrasi yang mendorong pengembangan dan adopsi proyek efisiensi energi bagi bangunan dan rumah di tanah air. Sebelumnya, platform U-Energy sudah lebih dulu diluncurkan di Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Melalui U-Energy, UOB Indonesia membantu bisnis dan pemilik rumah melakukan penghematan tagihan listrik, mencapai emisi karbon, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini juga diharapkan dapat mendukung pemilik bangunan dan pemilik rumah untuk mengurangi penggunaan energi.

Harapman Kasan, Wholesale Banking Director UOB Indonesia menyatakan, peluncuran U-Energy diharapkan dapat membantu Indonesia dalam mencapai zero emisi. Seperti diketahui, Indonesia memerlukan transisi agar energi baru dan terbarukan dapat menyumbang sebesar 23 persen terhadap total bauran energi pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.

“Kami memiliki tanggung jawab untuk bermitra dengan nasabah dalam transisi menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami senang dapat memperkenalkan U-Energy yang merupakan sebuah platform keuangan terintegrasi yang progresif untuk membantu pemilik rumah dan bangunan dalam berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih,” ujar Harapman dalam siaran pers, Kamis (23/5/2022).

Baca juga: Beberapa Upaya Ini Bisa Dorong Penerapan EBT untuk Mencapai Net Zero Emission

Harapman mengatakan, melalui U-Energy pihaknya telah membangun sebuah ekosistem mitra untuk memungkinkan akses yang sederhana dan lebih cepat terhadap solusi efisiensi energi bagi nasabah, sebagai peran dalam mendukung tujuan pemerintah terhadap pengembangan rendah karbon.

“Jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 270 juta orang dan efisiensi energi akan membantu memastikan ketahanan energi jangka panjang serta menciptaan lapangan kerja. Kami akan berperan dalam mendukung dan memperluat bisnis dan pemilik rumah. Solusi end-to-end kami akan membantu klien mengurangi biaya energi dan jejak karbon,” tambah Harapman.

Baca juga: 5 Hari di RI, Luhut Ungkap Tim Tesla Merasa Senang Saat Tinjau Pengelolaan Energi Karbon

Berdasarkan laporan McKinsey, Indonesia masih tertinggal dalam hal pengembangan energi terbarukan dan hanya baru memanfaatkan 2 persen dari potensi gabungan antara energi geotermal, surya, angin, air, dan biomas. Hanya 12 persen listrik di Indonesia berasal dari energi terbarukan.

Harapman mengatakan, platform U-Energy akan bekerja sama dengan empat penyedia jasa energi lokal yangdapat dimanfaatkan nasabah dalam proyek efisiensi energi, antara lain PT Amerindo Energy Solutions (yang juga dikenal dengan ‘Synergy Efficiency Solutions”), Barghest Building Performance, G-Energy, dan Schneider Electric.

Baca juga: Kini Tiket Penerbangan Garuda Indonesia Bisa Dibeli dengan Fitur Paylater TMRW by UOB

Dia menjelaskan, mitra-mitra U-Energy ini dapat mendukung proyek efisiensi energi seperti dalam hal mendukung pemanfaatan chiller and efisiensi pendingin udara, pemasangan panel surya di atap, peralihan ke lampu LED.

Selain itu juga kerja sama dengan mitra, diharapkan dapat mengoptimalkan sistem pengeolaan listrik dan energi, pengubahan muka bangunan untuk memantulkan cahaya matahari langsung guna mengurangi penyerapan panas, serta mengganti tangga berjalan dengan teknologi regenerasi energi.

Perusahaan jasa energi berperan sangat penting dalam ekosistem dengan menyediakan teknologi dan layanan seperti konsultasi proyek, audit energi desain yang hemat biaya, serta implementasi dan pengelolaan end-to-end untuk retrofitting bangunan.

“Rata-rata, perusahaan layanan energi untuk pengelolaan platform U-Energy akan membantu nasabah mengurangi sekurang-kurangnya 20 persen penggunaan energi,” jelas dia.

Melalui U-Energy, pemilik bangunan industri dan komersil dapat memilih pembelian langsung peralatan atau skema penghematan energi dengan pembiayaan hijau UOB. Berdasarkan skema ini, pemilik bangunan dapat memperoleh pinjaman, dengan menyetujui pemanfaatan peralatan yang optimal dan sistem penyesuaian ukuran alat-alat oleh mitra U-Energy.

Guna menjamin kecepatan, pengajuan pinjaman dari pemilik bangunan yang sudah menjadi nasabah UOB akan diproses cepat untuk memperoleh persetujuan. Sebagai alternatif, pemilik bangunan dapat mengadopsi model “energy-as-service” dan dalam hal ini UOB akan menyediakan pinjaman hijau bagi mitra U-Energy tanpa biaya di muka bagi pemilik bangunan.

Sementara itu, bagi pemilik rumah, UOB menawarkan fleksibilitas. Adapun kartu kredit UOB digunakan sebagai mode pembayaran untuk retrofitting dalam proyek efisiensi energi.

U-Energy merupakan bagian dari rangkaian solusi Sustainable Financing UOB yang termasuk dalam UOB Smart City Sustainable Finance Framework. Sebelumnya, UOB Indonesia telah meluncurkan U-Solar, yang merupakan platform pembiayaan terintegrasi pertama di Asia untuk tenaga surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com