Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Konversi Motor BBM ke Listrik, ESDM, PLN, dan Pertamina Berkolaborasi

Kompas.com - 24/06/2022, 18:38 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), PLN, dan Pertamina bekerja sama mempercepat konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) ke motor listrik.

Sebab, kerja sama ini dapat mempercepat transisi energi bersih, menekan impor dan subsidi BBM, dan menghemat devisa negara.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian ESDM, PLN dan Pertamina yang dilakukan di sela forum Energy Transition Working Group (ETWG) G20.

Baca juga: Beli Kendaraan Listrik, Bagaimana After Sales-nya?

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengatakan, saat ini pemerintah sedang mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.

Bahkan pemerintah telah menargetkan pengoperasian 6 juta motor listrik pada 2025 mendatang.

"Kami sangat mendorong adanya konversi ini. Melalui kerja sama yang disepakati hari ini harapannya target 6 juta motor listrik ada di Indonesia pada 2025 mendatang bisa segera terpenuhi," kata Ego dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).

Seperti diketahui, tahun ini Kementerian ESDM akan mengkonversikan motor BBM ke motor listrik sebanyak 1.000 unit. Sehingga ditargetkan pada 2030 akan ada 13 juta motor BBM yang sudah dikonversi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, PLN siap membantu pemerintah untuk mewujudkan hal itu untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan mengakselerasi tercapainya target carbon neutral pada 2060.

"Konversi ini juga salah satu langkah untuk kita semakin mandiri dalam ketahanan energi. Karena berpindah dari energi berbasis impor ke berbasis domestik," ujarnya.

Di tahun ini PLN telah menyiapkan 400 unit motor listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional.

Menurutnya, penggunaan kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon karena salah satu kontribusi emisi karbon terbesar hari ini berasal dari sektor transportasi.

“Emisi 1 liter BBM daripada listrik, emisi karbonnya lebih rendah listrik. Untuk itu, kami sangat mendukung program ini sebagai salah satu langkah pengurangan emisi karbon,” ujar dia.

Baca juga: Cara Beli Token Listrik dan Bayar Tagihan Listrik lewat PLN Mobile

Selain itu, PLN juga memastikan infrastruktur kelistrikan untuk mendukung kendaraan listrik di Indonesia tersedia.

Dukungan PLN melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dan Home Charging Station.

Hingga Mei 2022, PLN telah menyediakan 90 unit SPBKLU untuk mempermudah para pemilik motor listrik untuk mengisi daya. Sementara untuk SPKLU, PLN telah menghadirkan 129 unit SPKLU yang terdiri dari SPKLU Fast Charging dan Ultra Fast Charging yang tersebar di 98 titik.

"Pada tahun ini, PLN mengalokasikan dana untuk menambah 40 unit SPKLU untuk mempermudah masyarakat mengisi kendaraan listriknya," ungkap dia.

Baca juga: Cek Daftar Lengkap Golongan dan Tarif Listrik Pelanggan Non-subsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com