Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Melirik Potensi UMKM sebagai Pendorong Ekonomi Kerakyatan

Kompas.com - 26/06/2022, 09:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Goncangan terhadap perekonomian di seluruh dunia telah dirasakan sejak merebaknya pandemi Covid-19. Banyak pelaku usaha yang memilih menutup usahanya, bahkan harus gulung tikar karena adanya pandemi ini.

Di Indonesia, pandemi Covid-19 juga berdampak pada banyak sektor seperti transportasi, kesehatan, perdagangan, dan sektor lainnya. Sektor ekonomi menjadi salah satu yang paling parah terdampak karena adanya pembatasan berjarak saat pandemi Covid-19.

Awal tahun 2022 menjadi awal dari kebangkitan berbagai sektor, termasuk perekonomian di Indonesia. UMKM menjadi salah satu komponen pendongkrak ekonomi kerakyatan, sebagaimana yang disampaikan oleh Hadi Kuntjoro dalam siniar Smart Inspiration bertajuk “Membangun Kembali Ekonomi Kerakyatan”.

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008, potensi UMKM adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.

Baca juga: Mengenal Program Jaminan Hari Tua

Kini, UMKM bisa mendulang banyak keuntungan dengan menerapkan ekosistem digital. Dengan catatan, peran pemerintah sangat penting untuk mendampinginya. Dijelaskan juga jika ingin membangun ekonomi digital, ada 4 pilar yang harus dimiliki, yaitu

  1. Platform perdagangan,
  2. Logistik,
  3. Produk keberpihakan terhadap produk lokal, dan
  4. Konten.

Sebagai upaya mendukung perkonomian kerakyatan, Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur terus mengoptimalkan toko kelontong dan usaha mikro, kecil, dan menengah dari masyarakat berpenghasilan rendah.

Salah satu cara yang dilakukan adalah penggunaan aplikasi pemasaran digital E-Peken dari sebelumnya hanya pegawai Pemkot Surabaya ke seluruh masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai wujud keberpihakan pemerintah terhadap jalannya roda perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, M Fikser mengatakan bahwa transaksi pembelian di E-peken yang suda bisa dilakukan oleh masyarakat umum diharapkan bisa mendukung program ekonomi kerakyatan.

Hingga saat ini terdapat 1.737 pedagang yang terdaftar di E-peken. Di antaranya terdiri dari 820 toko kelontong, 751 pelaku UMKM, 165 sentra wisata kuliner, dan 1 rumah daging.

Potensi UMKM

Sebagai salah satu pendorong ekonomi kerakyatan, UMKM tentu berperan untuk menurunkan angka pengangguran di Indonesia. Semakin berkembang UMKM, maka tingkat penyerapan tenaga kerja juga meningkat.

Potensi UMKM sebagai sumber pendapatan masyarakat dikarenakan efek terbukanya usaha baru yang mampu memperluas lapangan pekerjaan. Hal ini sangat berperan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di masa kritis.

Baca juga: Kisah Sukses Diaspora Pasarkan Produk UMKM di Hongkong

Tak hanya itu, UMKM juga berpotensi menaikkan pendapatan domestik bruto (PDB) Pada masa krisis saat pandemi Covid-19, sektor makanan tumbuh sebesar 55 persen yang banyak didominasi oleh usaha kecil.

Pemerintah melalui kebijakan dan programnya diharapkan mampu mendukung pelaku UMKM agar tetap berjalan dan eksis sebagai roda penggerak perekomian kerakyatan. Diperlukan sinergi yang kompak antara pelaku UMKM, pemerintah daerah, marketplace, dan komponen terkait agar pelaku UMKM bisa bersaing di pasar domestik dan pasar global.

Episode “Membangun Kembali Ekonomi Kerakyatan” bersama Hadi Kuntjoro juga bisa Anda dengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/smart_kerakyatan.

Simak episode lain dari siniar Smart Inspiration. Kamu bisa mendapatkan informasi strategis perihal memulai dan menjalankan bisnis, serta menyuguhkan elaborasi perspektif sebagai upaya menemukan keseimbangan hidup yang lebih berkualitas dan bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com