6 Saham Ini Paling Banyak Dilego Asing dalam Sepekan, Ada 4 Emiten Pertambangan

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam sepekan, asing mencatatkan nilai jual bersih atau net sell sebesar Rp 4,2 triliun dari tanggal 20 -24 Juni 2022. Pada penutupan akhir pekan, asing juga catatkan net sell sebesar Rp 1,08 triliun.

Beberapa saham yang paling banyak dilepas asing dalam sepekan mayoritas berada di sektor pertambangan atau energi.

Di antaranya, Merdeka Copper Gold (MDKA), Adaro Energy (ADRO), Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan Aneka Tambang (ANTM).

Selebihnya, ditempati oleh emiten perbankan dan telekomunikasi plat merah, Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Telkom Indonesia (TLKM).

Adapun net sell asing tertinggi sebesar Rp 659 miliar dalam sepekan yang ditempati oleh ADRO.

Baca juga: Sepekan, Dana Asing yang Keluar dari Pasar Modal Mencapai Rp 4,2 Triliun

Adapun 6 emiten yang sahamnya banyak dilepas asing dalam sepekan di antaranya:

1. MDKA

Dalam sepekan MDKA juga mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 8,2 persen menjadi Rp 4.440 per saham. Adapun total transaksi MDKA mencapai Rp 2,7 triliun dengan volume 597,4 juta lembar saham. Sementara jumlah transaksi dalam sepekan mencapai 89.043 kali transaksi.

Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST, MDKA menyetujui rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 0,5 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor MDKA pada tanggal pelaksanaan RUPSLB MDKA dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp 600 miliar.

RUPST juga memutuskan di tahun ini MDKA tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2021. Alasannya, laba bersih di tahun 2021 akan digunakan untuk mengoptimalkan pengembangan bisnis perseroan kedepannya.

Baca juga: 5 Saham Paling Cuan Sepekan, Ada Indosat hingga GoTo

2. BBRI

Selanjutnya, emiten plat merah BBRI juga mencatatkan aksi jual bersih tertinggi setelah MDKA dalam sepekan. BBRI mencatat net sell sebesar Rp 263,3 miliar. Adapun total transaksi BBRI sepekan mencapai Rp 2,2 triliun dengan volume 498,9 juta saham. Sementara itu, total transaksi BBRI sebesar 67.007 kali transaksi.

Namun demikian, harga saham BBRI turun tipis sebesar 0,6 persen atau 30 poin menjadi Rp 4.340 per saham. Sebelumnya, BBRI mengumumkan rencana perusahan untuk menerbitkan green bond atau obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I, dengan target perolehan dana Rp 15 triliun, dan jumlah emisi tahap I di tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 trilliun.

BBRI juga mencatat pertumbuhan bisnisnya, dalam penyaluran kredit UMKM. Adapun total penyaluran kredit UMKM, tumbuh 4 persen secara year on year (yoy) mencapai sebesar Rp 184,35 triliun pada Mei 2022.

Baca juga: Inflasi Global Melonjak, Simak Prospek Saham Sektor Konsumer, Infrastruktur, dan Telekomunikasi

3. ADRO

Emiten pertambangan batu bara adaro energy juga mencatatkan net sell tertinggi setelah MDKA dan BBRI. Adapun net sell ADRO mencapai Rp 212,2 miliar dalam sepekan.

ADRO mencatatkan total transaksi mencapai Rp 2,2 triliun dengan volume 754,5 juta saham dalam seminggu perdagangan. Sementara itu, jumlah transaksi saham ADRO sebesar 87.292 kali dalam seminggu.

Harga saham ADRO menguat tipis 1,7 persen menjadi Rp 2.970 per saham. Sebagai informasi, pekan ini ADRO melakukan aksi korporasi berupa memperpanjang periode buyback atau pembelian kembali saham, pada 20 Juni 2022 sampai dengan tanggal 19 September 2022.

Hal ini ketahui melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/6/2022).

“Dengan ini kami informasikan bahwa perseroan bermaksud untuk melakukan perpanjangan kembali selama tiga bulan sejak tanggal keterbukaan informasi ini karena akan berakhirnya periode perpanjangan kedua pembelian kembali saham perseroan pada 21 Juni 2022," kata Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy indonesia Tbk, Mahardika Putranto.

4. TLKM

Net sell emiten telco, TLKM juga masuk yang tertinggi pekan ini sebesar Rp 188,8 miliar. TLKM dalam sepekan naik tipis 0,7 persen atau 30 poin pada posisi Rp 4.150 per saham.

Adapun total transaksi sepekan mencapai Rp 1,6 triliun atau 402,6 juta lembar saham. Sementara transaksi yang diperdagangkan berjumlah 33.244 kali transaksi.

Sebagai informasi, TLKM berencana membayarkan dividen tunai dari keuntungan tahun buku 2021 sebesar Rp 14,86 triliun atau Rp 149,97 per saham atau 60 persen dari laba bersih tahun 2021. Sepanjang tahun 2021, TLKM mencetak kenaikan laba bersih 19 persen, menjadi Rp 24,8 triliun.

5. ITMG

Di posisi kelima, ada ITMG yang mencatatkan aksi net sell asing sebesar Rp 166,7 miliar. Harga saham ITMG dalam sepekan menguat 1,2 persen menjadi Rp 32.200 per saham. Adapun total transaksi ITMG dalam sepekan mencapai Rp 729,7 miliar, dengan volume 22,6 juta lembar saham. Sementara itu, ITMG ditransaksikan sebanyak 33.244 kali.

Sebagai informasi, penjualan bersih ITMG melonjak 125 persen di kuartal I tahun 2022 menjadi 640 juta dollar AS, dibanding periode sebelumnya, sebesar 284 juta dollar AS. Perolehan tersebut mendorong kenaikan laba bersih ITMG 407 persen, menjadi 213 juta dollar AS di kuartal I – 2022 dibandingkan tahun sebelumnya, 42 juta dollar AS.

6. ANTM

Posisi terakhir ditempati oleh ANTM yang mencatat aksi jual bersih asing sebesar Rp 111 miliar. Harga saham ANTM ambles 6,6 persen dalam sepekan menjadi Rp 1.970 per saham. ANTM mencatatkan total transaksi seminggu terakhir mencapai Rp 1,1 triliun, dengan volume 543,3 juta saham.

ANTM melaporkan pertumbuhan positif pada laba kotor dan laba usaha yang mendukung capaian laba tahun berjalan kuartal I-2022 sebesar Rp 1,47 triliun. Angka ini, naik sebanyak 132 persen dari laba berjalan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 630,38 miliar.