Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengekor Wall Street dan Bursa Asia, IHSG dan Rupiah Pagi Melemah

Kompas.com - 28/06/2022, 09:36 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah, pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (28/6/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.05 WIB, IHSG berada pada level 7.004,88 atau turun 11,17 poin (0,16 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 7.016,05.

Sebanyak 189 saham melaju di zona hijau dan 175 saham di zona merah. Sedangkan 202 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,04 triliun dengan volume 2,28 miliar saham.

Baca juga: IHSG Hari Ini Mencoba Bangkit, Simak Rekomendasi dari Para Analis

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,85 persen, Shanghai Komposit 0,38 persen, dan Strait Times 0,04 persen. Sementara itu, Nikkei menguat 0,04 persen.

Wall Street pada penutupan pagi ini juga merah, dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,2 persen, S&P 500 melemah 0,3 persen, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,72 persen.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memproyeksikan IHSG hari ini masih akan bergerak di teritori negatif. Dia bilang, secara teknikal candlestick indeks membentuk doji setelah tertahan di resistance moving average 50 dengan volume yang relative rendah.

“Pola ini mengindikasikan potensi terkoreksi dengan rentang yang terbatas. Investor akan mencermati beberapa data ekonomi terutama dari global. Di sisi lain, investor juga mengantisipasi data inflasi Indonesia menjelang akhir pekan nanti,” kata Dennies.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini turut melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.828 per dollar AS, atau turun 30 poin (0,21 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.797 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah juga masih rentan melemah karena faktor-faktor yang melemahkan seperti sentimen the Fed, kekhawatiran inflasi dan resesi belum hilang.

"Indonesia sendiri dihadapkan oleh kenaikan harga-harga pangan yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi. Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah, kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.770 per dollar AS sampai dengan Rp 14.830 per dollar AS.

Baca juga: Sebulan ke Depan, Pasar Saham dan Obligasi Diproyeksi Tetap Fluktuatif

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com