Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Jokowi: Beli Migor Pakai PeduliLindungi, Beli BBM Pakai MyPertamina

Kompas.com - 28/06/2022, 11:50 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembatasan untuk pembelian dua bahan kebutuhan pokok masyarakat, yakni minyak goreng serta jenis BBM Pertalite dan Solar.

Sejak awal menjabat sebagai Presiden RI, Jokowi kerap mengandalkan berbagai jenis kartu sakti untuk saluran distribusi sejumlah program pemerintah seperti Kartu Tani, Kartu Sembako Murah, Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Program Keluarga Harapan, Kartu Beras Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, hingga yang terbaru Kartu Pra-Kerja.

Namun kini, di masa pemerintahan Presiden Jokowi menjelang akhir periode kedua, tren era penggunaan beragam jenis kartu sakti mulai digantikan dengan aplikasi yang notabene lebih canggih. 

Beli BBM pakai MyPertamina

Khusus untuk penyaluran BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar, sebenarnya sudah ada pengaturan dari pemerintah, baik dari sisi kuota atau maupun dari segmentasi penggunanya. Namun, yang saat ini masih terjadi, banyak konsumen pemilik kendaraan yang tak berhak mengonsumsi Pertalite dan Solar.

Baca juga: Ini Link Pendaftaran untuk Membeli BBM Solar dan Pertalite Per 1 Juli

Jika tidak diatur, besar potensi kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan mencukupi dan bisa membuat APBN jebol karena anggaran subsidi yang membengkak. Itu sebabnya, pembeli Pertalite dan Solar perlu diseleksi di sistem MyPertamina. 

Sistem di aplikasi dan laman MyPertamina akan membantu mencocokkan data pengguna. Bagi pengguna yang sudah melakukan registrasi, baik kendaraan maupun identitas, akan mendapatkan notifikasi melalui e-mail.

Lalu agar lebih memudahkan penggunaan sistem distribusi ini, pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukkan bahwa data telah cocok dan bisa membeli Solar atau Pertalite.

Untuk tahap pertama atau per 1 Juli 2022, penerapan distribusi BBM terbaru ini akan diberlakukan di 11 daerah di 5 provinsi. Baru setelahnya akan mulai diperluas ke daerah lainnya.

Pertamina mengimbau kepada masyarakat pengguna BBM Pertalite dan Solar sesuai kriteria di 11 daerah tersebut untuk segera melakukan pendaftaran secara online.

Kesebelas lokasi tersebut terdiri dari 8 kota meliputi Bukit Tinggi, Padang Panjang, Banjarmasin, Bandung, Tasikmalaya, Manado, Yogyakarta, dan Sukabumi. Sementara untuk kabupaten meliputi Agam, Tanah Datar, dan Ciamis.

Baca juga: Daftar 11 Daerah yang Wajibkan Beli Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina Per 1 Juli

Imbauan untuk segera mendaftar di aplikasi MyPertamina juga ditujukan untuk pemilik kendaraan yang sering bepergian ke 11 lokasi tahap pertama tersebut. Sehingga nantinya, pemilik kendaraan tidak kerepotan saat mengisi BBM di SPBU Pertamina.

Selain melalui aplikasi MyPertamina di smartphone, pendaftaran bagi pengguna BBM Pertalite dan Solar juga bisa dilakukan secara online di laman https://subsiditepat.mypertamina.id/. Namun pendaftarannya sendiri baru bisa dilakukan mulai 1 Juli 2022.

PeduliLindungi untuk minyak goreng

Sebagaimana halnya dengan pembatasan pembelian BBM Solar dan Pertalite di SPBU Pertamina, pemerintah juga menerapkan hal serupa di komoditas minyak goreng yang harganya di pasaran masih saja di kisaran Rp 24.000 per liter atau melonjak dua kali lipatnya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com