Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Digital RI Perlu Didukung Layanan Data Internet yang Lebih Baik

Kompas.com - 28/06/2022, 15:45 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat berhak mendapatkan layanan data internet lebih baik dan lebih berkualitas di tengah digitalisasi perekonomian yang sedang terjadi. Oleh sebab itu, harus ada langkah percepatan peningkatan kecepatan internet di Indonesia.

Menurut Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, saat ini hadirnya teknologi kecepatan internet 4G dan 5G dianggap bisa menggantikan layanan 3G. Sementara, layanan 2G masih banyak digunakan masyarakat lapisan bawah.

Menurut dia, migrasi ke layanan 4G dan 5G bukanlah pemaksaan. "Namun memang ini sudah sesuai kebutuhan kecepatan layanan data masyarakat untuk menjalankan aktivitas kini yang serba digital,” kata Heru melalui keterangannya, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Nilai Ekonomi Digital RI Diproyeksi Tumbuh 5 Kali Lipat pada 2030

Migrasi layanan ke 4G dan 5G perlu dukungan peningkatan kapasitas backbone serat optik, apalagi jika layanan 3G harus dimatikan. Termasuk juga penggantian SIM card bilamana diperlukan.

"Tujuannya jelas adalah bagaimana masyarakat mendapatkan layanan data internet lebih baik, lebih berkualitas dengan juga memperhatikan apa yang perlu disiapkan masyarakat menyambut era internet berkecepatan tinggi tersebut,” katanya.

Layanan 3G sendiri resmi berlaku sejak 2006, yang menawarkan layanan suara dan data dengan kecepatan dari 2 Mbps hingga 45 Mbps. Pada 2002, untuk mengunggah video dengan layanan 3G masih bisa namun butuh waktu lama dan sering terjadi buffering sehingga kurang enak dilihat.

Layanan 4G ditawarkan kurang dari 10 tahun lalu yang menawarkan kualitas lebih baik dari 3G. Sedangkan layanan 5G hadir di RI pada 2021 lalu, yang mendukung layanan video streaming jauh lebih baik, bahkan misal untuk kepentingan keluarga, hingga kantir hingga startup.

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi Digital RI Tertinggi di ASEAN

Ekonomi digital sebagai kekuatan baru perekonomian RI

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin mengatakan, ekonomi digital kini tampil sebagai kekuatan baru perekonomian nasional.

Pada 2021, lanjut Rudy, nilai ekonomi digital Indonesia tercatat mencapai 70 miliar dollar Amerika Serikat (AS) dan menjadi yang tertinggi di ASEAN. Selama periode tersebut, terdapat penambahan 21 juta konsumen digital yang baru di Tanah Air.

"Masih melanjutkan tren positif, pada tahun 2030 mendatang, diharapkan nilai ekonomi digital kita tumbuh hingga lima kali lipat, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor e-commerce," katanya dalam forum grup diskusi antara Kemenko Perekonomian dengan Lazada, yang diinisiasi Litbang Kompas, di Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Jadi Agenda Presidensi G20, Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia Diharapkan Sasar Kota Besar

 

Sedangkan Kementerian Perindustrian mencatat ekonomi digital Indonesia selama masa pandemi Covid-19 mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Dirjen Ikma) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyebutkan kenaikan ekonomi digital mencapai 11 persen.

"Kami mencatatkan ekonomi digital tumbuh 11 persen di tengah pandemi. Startup akan dapat lebih mendorong pemulihan ekonomi," ujarnya dalam diskusi Tech Provider & Startup Indonesia Hannover Messe secara virtual, Rabu (14/4/2021).

Dia menyebut pertumbuhan ini tidak lepas dari dorongan perusahaan rintisan alias perusahaan startup yang ada di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com