Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Tak Mampu Bangkit

Kompas.com - 29/06/2022, 09:52 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau, pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (29/6/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.15 WIB, IHSG berada pada level 7.009,96 atau naik 13,5 poin (0,19 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 6.996,45.

Sebanyak 200 saham melaju di zona hijau dan 188 saham di zona merah. Sedangkan 198 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,8 triliun dengan volume 3,2 miliar saham.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 1,21 persen, Shanghai Komposit 0,42 persen, dan Nikkei 1,13 persen. Sementara itu, Strait Times menguat 0,16 persen.

Baca juga: Indeks Kepercayaan Konsumen Turun, Wall Street Berakhir Merah

Wall Street pada penutupan pagi ini merah, dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,56 persen, S&P 500 melemah 2,01 persen, dan Nasdaq Composite terkoreksi 2,98 persen.

Sebelumnya, Analis Binartha Sekuritas Ivan Rosanova yang memprediksi hari ini IHSG berpeluang untuk rebound dan melanjutkan tren naik jangka pendek sebelumnya. Karena, IHSG masih tertahan oleh Fibonacci retracement 50 persen dari wave di level 6.965 sebagai support minor.

“IHSG berpeluang menguat pada level support 6.940 – 6.860, sementara level resistennya di 7.100 – 7.200. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi bearish,” kata Ivan dalam rekomendasinya.

Baca juga: Aldiracita Sekuritas Indonesia Proyeksi IHSG Sentuh Level 7.200 - 7.500 Akhir 2022

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.853 per dollar AS, atau turun 22 poin (0,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.831 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, isu resesi yang mengemuka di kalangan pelaku pasar mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko. Dengan semakin banyaknya bank sentral dunia yang mengetatkan kebijakan moneternya, pasar khawatir permintaan akan tertekan, pertumbuhan ekonomi melemah, dan memicu resesi.

“Nilai tukar rupiah berpotensi mengalami tekanan lagi. Sikap Bank Sentral AS yang masih menerapkan kebijakan agresif hingga inflasi AS terlihat turun, masih menjadi pertimbangan pasar untuk masuk ke dollar AS. Dari dalam negri, ekspektasi inflasi yang meninggi karena kenaikan harga pangan juga bisa menekan rupiah,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.860 per dollar AS sampai dengan Rp 14.800 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com