Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mubarok Abdullah
Dosen

Lulusan S3 Keuangan FBE UII, Dosen Akuntansi FEB UPS Tegal, Peminatan di Bidang Keuangan Perusahaan, Investasi dan Pasar Modal, dan Ekonomi Makro

Mewaspadai Volatilitas Aliran Modal Asing

Kompas.com - 29/06/2022, 14:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM satu bulan terakhir terjadi volatilitas dan fluktuasi aliran modal asing di Indonesia. Bank Indonesia mencatat pada kurun 6-9 Juni 2022, aliran modal asing masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 520 miliar.

Terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 990 miliar dan pasar saham sebesar Rp 1,5 triliun.

Sebaliknya dalam pekan keempat Juni (20-23 Juni 2022), BI juga mencatat aliran modal asing keluar, yaitu sebesar Rp 8,35 triliun.

Sebanyak Rp 5,25 triliun berupa surat berharga negara (SBN), sedangkan Rp 3,1 triliun merupakan surat berharga saham.

Aliran modal asing tersebut tampak bersumber dari kegiatan investasi dalam bentuk jual beli SBN dan surat berharga saham.

Investasi dalam SBN dan saham merupakan investasi portofolio dan masuk dalam kategori hot money yang mudah keluar dan masuk ke sebuah negara untuk mengambil keuntungan jangka pendek.

Bank Indonesia memprediksi, dengan kondisi global yang tidak menentu sekarang ini, ada peluang masuknya dana asing melalui investasi portofolio, tetapi tidak akan besar.

Sebelumnya pada akhir 2013, Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, M. Chatib Basri, pernah mewanti-wanti agar tidak terlena dengan dengan aliran masuk modal asing. Modal asing yang masuk ke Indonesia cepat atau lambat akan keluar lagi.

Beliau menegaskan masuk dan keluarnya modal asing pada suatu negara merupakan dampak kebijakan moneter yang dilakukan Bank Sentral AS.

Sebagaimana disebutkan di atas volatilitas aliran modal asing di Indonesia lebih banyak berasal dari transaksi jual beli SBN dan surat berharga saham.

Surat berharga jenis ini dikelola oleh investor yang cenderung berorientasi keuntungan jangka pendek.

Mereka akan mengamati, mempertimbangkan dan menilai beberapa variabel ekonomi makro guna memperoleh informasi tingkat pengembalian dan prospek pertumbuhannya ke depan.

Variabel-variabel tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi, suku bunga, inflasi dan nilai tukar.

Investor cenderung memindahkan dana investasinya dari negara dengan pertumbuhan ekonomi melemah, suku bunga menurun, inflasi meningkat dan nilai tukar terdepresiasi.

Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kondisi kinerja sektor riil (perusahaan). Ketika pertumbuhan ekonomi melemah, berarti kinerja sektor riil juga jatuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com