Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Gelar Kampanye Cegah Pelecehan Seksual di 14 Stasiun

Kompas.com - 30/06/2022, 05:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI (Persero) beserta anak usahanya yakni KAI Commuter menggelar kampanye untuk mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual selama menggunakan moda transportasi kereta api.

Kampanye dipusatkan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat yang diisi dengan talkshow terkait pencegahan pelecehan seksual.

Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan memberikan himbauan melalui pengeras suara serta sejumlah media cetak seperti spanduk, poster, pamflet, dan stiker.

Baca juga: KCI Kembangkan Sistem CCTV yang Bisa Deteksi Pelaku Pelecehan Seksual dan Copet

Masyarakat di stasiun juga diajak untuk menandatangani petisi anti pelecehan seksual di transportasi publik khususnya di stasiun dan kereta api.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, kampanye anti pelecehan seksual ini secara serentak dilakukan di 14 stasiun yang tersebar di berbagai kota seperti di Stasiun Bogor dan Stasiun Cikarang pada hari ini.

Kampanye ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat seputar pelecehan seksual di transportasi umum agar tidak terjadi lagi kasus pelecehan seksual khususnya di moda kereta api dan KRL.

"Karena saat ini target kami untuk commuter line sendiri ada 2 juta penumpang tentunya akan semakin krusial untuk masalah-masalah ini terus kita sosialisasikan," kata Anne saat konferensi persi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Dia menjelaskan, berdasarkan laporan penumpang KA, tindak pidana pelecehan seksual di transportasi umum tidak hanya dialami oleh perempuan.

Beberapa di antaranya ada yang dialami oleh anak di bawah umur. Untuk itu, PT KAI tidak hanya mengkampanyekan anti pelecehan seksual ini di lingkungan stasiun tetapi juga merambah ke institusi pendidikan.

"Kami juga berikan edukasi ke sekolah karena usia sekolah ini seperti SMP dan SMA itu kan sudah mulai menggunakan transportasi publik," ucapnya.

Kampanye ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat lebih yakin dan merasa aman saat menggunakan transportasi umum.

Hal ini sejalan dengan rencana KAI ke depan untuk membuat lebih banyak masyarakat gunakan transportasi umum seperti kereta api.

Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual di kereta api maupun KRL.

"Kami memiliki hotline yang 24 jam menmbuka pengaduan yaitu 021-121 agar ini bisa segera bisa dilakukan tindakan. Kalay misal perjalanan KRL, kita bisa stop KRLnya di stasiun terdekat sehingga penangannanya lebih cepat," tuturnya.

Baca juga: Erick Thohir Perintahkan KAI Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual di KA dan Segera Proses Sanksi Hukumnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com